Hal itu membuatnya pergi melakukan perawatan laser untuk menargetkan sel-sel kanker di leher rahimnya pada April 2017.
Tetapi tes urine yang dilakukan untuk pencegahan justru menunjukkan dia sedang hamil.
Hal tersebut jelas membuat Abbie merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
"Saya menemukan saya hamil ketika saya pergi untuk perawatan laser di leher rahim saya. Untungnya mereka melakukan tes urin sebelum perawatan dimulai," kata Abbie.
Ketika dinyatakan tidak akan bisa memiliki anak, ia malah mendapatkan keajaiban dan kesempatan untuk mengandung bayinya sendiri.
"Ketika mereka mengatakan bahwa saya hamil, saya benar-benar gembira. Saya bahkan tidak dapat mengatakan betapa bahagianya saya karena saya baru saja diberitahu bahwa saya tidak akan pernah dapat memiliki anak saya sendiri,” terangnya.
Ia pun kemudian mengambil keputusan untuk tidak melakukan kemoterapi dan pengobatan selama kehamilannya.
"Ada pilihan untuk membekukan telur saya tetapi saya tidak akan pernah dapat membawa anak saya sendiri sehingga ketika saya mengetahui bahwa saya hamil, saya harus benar-benar mengandungnya.
Saya berbicara dengan dokter, jika saya memiliki kesempatan, maka saya akan memiliki bayi ini,” putusnya.
Abbie rela menahan sakit sepanjang waktu demi anak di dalam kandungannya.
Perempuan 20 tahun ini tak ingin anaknya ikut keracunan obat-obatan yang digunakannya untuk penyembuhan kanker.
“Mereka mengatakan jika saya memilih untuk menjaga bayi itu bahwa mereka akan mendukung saya dan mereka akan melakukan semua perawatan saya setelahnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR