Nakita.id - Saat mendengar kata utang, semua orang pasti mengernyitkan dahi sebagai tanda ketidaksukaan.
Ya, utang dianggap sebagai benalu, tidak sedikit pula yang menganggapnya sebagai masalah.
Tidak usah heran, utang adalah hal yang perlu dihindari setiap orang.
Padahal, tidak selamanya utang mendapatkan posisi seperti itu.
Ada beberapa utang, yang kalau dikelola bisa menjadi sumber kekayaan, bahkan bisa menambah pundi-pundi kekayaan kita.
BACA JUGA : Pria Asal Sidoarjo Tega Jual Istrinya Lewat Medsos Demi Bayar Utang!
Kenyataannya, sebagian besar pengusaha pemula dan pengusaha besar, mampu menjadi pengusaha sukses setelah berutang.
Utang dari bank digunakan untuk kegiatan produktif sehingga pengusaha mendapatkan keuntungan.
Itulah yang disebut utang produktif.
Moms dapat belajar dari perusahaan dan pengusaha yang memiliki utang produktif, namun mereka bisa sekaligus menciptakan keuntungan.
Sebab itu Moms mesti selalu memilah mana utang produktif dan mana utang konsumtif.
BACA JUGA : Ahmad Dhani Digosipkan Terlilit Hutang, Ucapan Maia Estianty Terbukti?
Berikut ini cara menjadikan utang yang Anda ambil menjadi utang produktif:
1. Memiliki manfaat finansial Utang produktif merupakan utang yang tujuan peminjamannya adalah untuk mendapatkan manfaat finansial.
Sebagai contoh, ketika Moms meminjam dari saudara atau bank dengan tujuan untuk memulai suatu usaha, maka utang tersebut dikategorikan sebagai utang produktif.
Laba usaha yang dihasilkan dari kegiatan bisnis yang dibangun atas utang tersebut dapat digunakan untuk melunasi pinjaman secara berkala, memutar bisnis, dan keuntungannya untuk membantu keuangan keluarga.
Setelah utang lunas, bisnis Moms masih tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hdup Moms sehari-hari dan memperbesar usaha.
Sedangkan utang konsumtif merupakan kebalikan dari utang produktif, yaitu utang yang tujuan peminjamannya tidak memberikan manfaat finansial secara langsung untuk dapat melunasi utang tersebut.
Contohnya, Moms mengajukan pinjaman ke bank untuk membeli mobil sebagai sarana mudah untuk pulang pergi ke kantor, atau pergi berlibur ke luar negeri untuk melepas penat.
Kegiatan ini tidak dapat dikatakan bisa mendatangkan manfaat finansial secara langsung bagi Moms sehingga utang tersebut tergolong utang konsumtif.
BACA JUGA : Video Tagih Hutang Rp 50 Juta dari Pedagang Pasar Cikapundung, Ini Tanggapan Ahmad Dhani
2. Menambah aset Dengan utang produktif, Moms bisa memiliki aset.
Sebagai simulasi, Moms mengajukan pinjaman Rp 25 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 0%.
Pinjaman digunakan untuk memulai suatu usaha butik dan pelunasan utang dilakukan dengan cara dicicil sebesar Rp 2 juta per bulan.
Asumsikan Anda mampu menghasilkan omset Rp 1 juta per hari alias Rp 30 juta per bulan.
Dengan biaya operasional sebesar Rp 25 juta per bulan, Moms memiliki laba bersih sebesar Rp 5 juta per bulan.
Moms dapat menggunakan laba bersih untuk melunasi cicilan utang setiap bulan, sehingga sisa bersih yang dapat Moms ambil adalah Rp 3 juta.
Bisnis butik tentu diharapkan berjalan terus, sehingga setelah pinjaman lunas di akhir tahun, butik Moms tetap berjalan dan bahkan menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi karena tidak perlu membayar cician utang lagi.
Dengan keuntungan tersebut, Moms bisa menambah aset usaha maupun aset pribadi.
BACA JUGA : Bukan Bulutangkis, Tontowi Ahmad Sering Ajak Anak Olahraga Ini!
3. Disiplin mencicil Satu hal yang mesti Moms miliki setelah berhasil mendapatkan utang produktif ialah disiplin dalam membayar cicilan utang.
Disiplin ini juga berlaku jika Moms mendapatkan utang konsumtif.
Mereka yang tidak disiplin dalam membayar cicilan, suatu saat akan terjebak dalam masalah utang.
Sebaliknya, meski Moms mendapatkan utang konsumtif, jika Moms memiliki disiplin keuangan yang tinggi, Moms bisa mengubahnya menjadi utang produktif.
Misalnya jika terpaksa harus berbelanja untuk kebutuhan usaha dengan menggunakan kartu kredit.
Dengan cicilan ringan dan diskon menarik, Moms tetap menjadikannya sebagai utang produktif jika Anda melunasinya sebelum jatuh tempo.
Dengan demikian, menjadi kaya dengan cara berutang merupakan hal yang wajar dan masuk akal untuk dilakukan sepanjang Anda tetap bijak dan disiplin dalam memanfaatkan utang tersebut, baik utang produktif maupun konsumtif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menjadi Kaya dengan Utang Produktif, Bagaimana Caranya? "
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR