Nakita.id - Setiap tahunnya 23 Juli merupakan momen peringatan Hari Anak Nasional sesuai dengan keputusan Presiden No. 44 tahun 1984.
Hari Anak Nasional merupakan momentum untuk lebih peka dan meningkatkan kepedulian terhadap hak-hak, perlindungan, dan kebutuhan dasar anak Indonesia.
BACA JUGA : Tips Meredam Emosi Si Kecil dan Mengubahnya Menjadi Lebih Tenang
Terkait dengan mendidik dan pemenuhan hal anak tersebut, setiap orangtua mungkin menginginkan agar anak bisa bahagia kelak.
Lalu sebetulnya bagaimana ya cara mendidik anak agar bahagia?
"Anak-anak yang bahagia dan optimis adalah hasil dari lingkungan rumah yang bahagia dan optimis pula," Bob Murray, Ph.D., penulis Raising a Optimistic Child: A Proven Plan for Depression-Proofing Young Children—for Life (McGraw-Hill).
Dengan kata lain, anak yang bahagia tentunya dihasilkan dari orangtua dan pola asuh yang bahagia pula.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 4 hal utama yang sebaiknya diperhatikan orangtua.
Moms juga harus bahagia ya
Meskipun kita tidak bisa mengendalikan kebahagiaan anak-anak, kita bertanggung jawab atas kebahagiaan kita sendiri, Moms.
Anak-anak bisa menyerap dan meneladani segala sesuatu yang ditampakkan orangtuanya, begitu juga dengan suasana hati.
BACA JUGA : Tiru, Pola Asuh Ala Zaskia Adya Mecca Agar Anak Tahan Banting
Menurut Murray, orang tua yang bahagia cenderung memiliki anak yang bahagia, sementara anak-anak dari orang tua yang depresi menderita rata-rata dua kali tingkat depresi rata-rata.
Selain itu rupanya hubungan dengan pasangan pun rupanya juga memengaruhi.
"Jika orang tua memiliki hubungan yang benar-benar baik dan berkomitmen, kebahagiaan anak itu sering secara alami mengikuti." ujarnya kembali.
Biarkan anak mengalami sukses dan gagal
Dalam masa tumbuh kembangnya, mengalami kesuksesan dan kegagalan merupakan hal yang wajar.
Bahkan kedua hal ini pun masih lumrah terjadi pada individu yang sudah dewasa.
BACA JUGA : Jaga Daya Tahan Tubuh dan Bikin Anak Cerdas, Yuk Moms Sajikan 6 Jenis Sarapan Ini!
Kesalahan yang seringkali diperbuat oleh orangtua biasanya terlalu ikut campur dalam proses belajar anak.
"Kesalahan besar yang dilakukan orang tua yang baik adalah berbuat terlalu banyak untuk anak-anak mereka," kata Dr. Hallowell.
Saat anak gagal misalnya, sebaiknya orangtua tidak langsung bereaksi dengan membantunya secara langsung dan total.
Biarkan anak berproses untuk mempelajari keterampilan baru dengan diberikan kesempatan.
Jangan lupa untuk selalu mengapresiasi pencapaian dengan ungkapan bahwa Moms bangga terhadap Si Kecil.
BACA JUGA : 8 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Jarang Diperhatikan, Cek!
Motivasi dan kalimat positif pun diperlukan selain untuk meningkatkan harga diri, semangat dan sikap optimisme Si Kecil.
Dengan demikian, secara tak langsung Moms pun telah berproses juga dalam mengambangkan suasana pengasuhan yang positif dan membuat anak bahagia.
Biasakan anak bersosialisasi
Cara yang paling efektif untuk membuat anak bahagia ialah dengan membuat Si Kecil merasa terhubung dengan lingkungan di sekitarnya.
Biasakan Si Kecil untuk banyak berinteraksi dengan sesamanya bahkan dengan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.
BACA JUGA : Hati-hati, Ada Game yang Memengaruhi Keinginan Anak Bunuh Diri
"Masa kecil yang penuh interaksi adalah kunci menuju kebahagiaan," kata Edward Hallowell, M.D., psikiater anak dan penulis The Childhood Roots of Adult Happiness.
Dr. Hallowell merujuk sebagai bukti berdasarkan Studi Longitudinal Nasional Kesehatan Remaja, yang melibatkan sekitar 90.000 remaja.
Dalam studi dijelaskan keterhubungan atau interaksi kuat dengan lingkungan memiliki pengaruh signifikan pada penurunan tekanan emosi dan bunuh diri.
Remaja-remaja tersebut menjadi minim perilaku negatif seperti merokok, minum, dan menggunakan narkoba.
Khusus bagi orangtua, kelekatan dengan anak patut untuk dijaga.
BACA JUGA : Aha! Inilah Caranya Mengatasi Anak Hiperaktif yang Kelakuanya Ajaib
Berbagai perilaku sebagai ungkapan kasih sayang perlu ditunjukkan sejak bayi dan konsisten serta sesuai dengan usianya
Peluk bayi Moms sesering mungkin, tanggapi dengan empati pada tangisannya, tertawa bersama, dan berbagai aktivitas membahagiakan lainnya.
Biasakan Si Kecil bersyukur yuk
Studi kebahagiaan secara konsisten membuktikan adanya hubungan perasaan bersyukur dengan kesejahteraan emosional atau kebahagiaan.
Penelitian di University of California menunjukkan bahwa orang-orang yang membuat "catatan syukur harian" atau "mingguan" akan merasa lebih optimis.
BACA JUGA : Zee Zee Shahab Punya Trik Mengasuh Anak Agar Ia Sukses, Bisa Ditiru!
Selain itu mereka juga terlihat membuat lebih banyak kemajuan dan merasa lebih baik dalam menilai kehidupan meraka.
Untuk anak-anak, membuat jurnal mungkin tidak realistis.
Tetapi satu cara untuk menumbuhkan rasa syukur pada anak-anak adalah dengan meminta agar setiap anggota keluarga meluangkan waktu setiap hari untuk bersyukur.
Sebelum atau selama makan, misalnya, bagi umat muslim jangan lupa jaarkan anak untuk berucap "alhamdulillah" maupun bentuk ungkapan syukur lainnya.
Menurut Carter, hal tersebut akan berdampak luar biasa bila dibiasakan dan konsisten dilakukan.
BACA JUGA : Anak Laki-laki Gemuk Susah Disunat? Ini Tanggapan Dokter Tompi
"Ini adalah salah satu kebiasaan yang akan menumbuhkan semua jenis emosi positif dan dapat menghasilkan kebahagiaan yang langgeng." ujar Carter.
Nah Moms, yuk didik Si Kecil agar menjadi pribadi yang bahagia dengan memerhatikan 4 hal di atas.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | parent.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR