Tak hanya kebersihan, Natia juga menggarisbawahi pentingnya stimulasi orangtua sebagai tonggak ukur kecerdasan anak.
Sejak janin masih dalam kandungan, sel otak sudah terbentuk yang puncaknya ketika usia kehamilan memasuki 4-6 bulan.
Jumlah sel otak ini memengaruhi kualitas otak anak yang saling terhubung membentuk jaringan penghubung yaitu sinaps.
BACA JUGA: Wajib Tahu, Begini Dampak Pornografi Terhadap Perkembangan Otak Anak
"Banyaknya sinaps yang terbentuk ini berpengaruh terhadap kecepatan berpikir anak, semakin banyak jumlahnya maka anak semakin cerdas.
Untuk itu, penting bagi orangtua melakukan stimulasi secara berulang sejak dini untuk tumbuh kembang otak yang baik di masa depan.
Menurut Natia, stimulasi dilakukan sesuai usia anak dan berkembang sesuai pertumbuhan anak.
Misalnya, ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengajak janin berbicara sambil mengelus perut karena meskipun bayi belum lahir namun indra pendengar sudah berkembang untuk mengenali suara orangtua.
"Jika sudah lahir ibu bisa rajin mengajak anak berbicara dengan kontak mata, nanti ketika sudah diatas 6 bulan ibu bisa memasukkan mainan sebagai media stimulasi bayi.
Banyak orangtua yang justru melarang kalau anak bermain lalu memasukkan mainan itu ke dalam mulut, padahal itu merupakan fase oral dimana anak mengenal dunia melalui proses demikian," pungkas Natia.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR