Nakita.id - Menindik telinga bayi perempuan adalah hal yang biasa dilakukan orangtua di Indonesia.
Salah satu tujuannya memberi identitas bayi perempuan dengan memakaikan anting kecil.
Berbeda halnya dengan di Amerika Serikat, yang prosedur penindikan telinga sering dikaitkan dengan tindakan kosmetik.
BACA JUGA:Beda Seperti Artis Lainnya, Mytha Lestari Tak Akan Lakukan Ini pada Si Kecil
Tindakan ini juga pro dan kontra, sebagian menganggapnya tidak perlu karena bisa berbahaya untuk bayi.
Misalnya saja ketika selebgram Kylie Jenner mengunggah video putrinya, Stormi yang baru saja ditindik kupingnya dan diberi anting.
Beragam komentar masuk dan menuduh Jenner telah merebut hak putrinya yang baru berusia 5 bulan itu.
Menurut netizen, Stormi, berhak memutuskan apakah ia ingin memakai perhiasan atau tidak.
Para ahli dari The American Academy of Pediatrics memang menyarankan agar tindakan tindik telinga dilakukan saat anak sudah cukup besar, ketika mereka sudah bisa menjaga kesehatannya.
Namun, secara umum tidak ada larangan untuk melakukan tindik telinga bayi.
BACA JUGA:Dengan 1 Trik Super Ini, Moms Bisa Ajak Si Kecil Bereskan Mainannya!
“Tidak ada usia yang pasti untuk menindik telinga. Asalkan dilakukan dengan hati-hati dan diperhatikan secara sadar, maka itu bukan masalah,” kata Dr. Corey Wasserman, dokter anak di Weill Cornell Medicine dan New York-Presbyterian.
Walau demikian, menurutnya ada beberapa risiko menindik telinga bayi, terutama pada bayi berusia kurang dari 3 bulan yang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
"Infeksi pada bayi adalah kekhawatiran utama," kata Wasserman.
Kemungkinan risiko infeksi terjadi sebesar 24 persen dari semua prosedur penindikan telinga.
Itu sebabnya penindikan harus dilakukan di rumah sakit sehingga higienitasnya terjaga.
Risiko lainnya saat melakukan tindik telinga pada bayi adalah reaksi alergi terhadap logam atau perhiasan yang dipasangkan.
Bahkan, ini bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut atau bekas luka.
Pada beberapa kasus, anting-anting yang terlalu ketat, kata Wasserman, menyebabkan kulit tumbuh berlebih pada bagian belakang anting, yang memerlukan prosedur bedah untuk menghilangkannya.
BACA JUGA:Lagi, Bayi 9 Bulan Meninggal dengan Tengkorak Retak di Rumah Pengasuhnya
Infeksi dan pertumbuhan kulit yang berlebihan memang bisa dicegah dengan perawatan yang tepat. Tapi, alergi dan pembentukan jaringan parut sangat susah dikendalikan.
"Pastikan untuk merawatnya secara tepat dengan salep, alkohol dan antibiotik," kata Wasserman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Menindik Telinga Bayi?"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR