Walau demikian, menurutnya ada beberapa risiko menindik telinga bayi, terutama pada bayi berusia kurang dari 3 bulan yang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
"Infeksi pada bayi adalah kekhawatiran utama," kata Wasserman.
Kemungkinan risiko infeksi terjadi sebesar 24 persen dari semua prosedur penindikan telinga.
Itu sebabnya penindikan harus dilakukan di rumah sakit sehingga higienitasnya terjaga.
Risiko lainnya saat melakukan tindik telinga pada bayi adalah reaksi alergi terhadap logam atau perhiasan yang dipasangkan.
Bahkan, ini bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut atau bekas luka.
Pada beberapa kasus, anting-anting yang terlalu ketat, kata Wasserman, menyebabkan kulit tumbuh berlebih pada bagian belakang anting, yang memerlukan prosedur bedah untuk menghilangkannya.
BACA JUGA:Lagi, Bayi 9 Bulan Meninggal dengan Tengkorak Retak di Rumah Pengasuhnya
Infeksi dan pertumbuhan kulit yang berlebihan memang bisa dicegah dengan perawatan yang tepat. Tapi, alergi dan pembentukan jaringan parut sangat susah dikendalikan.
"Pastikan untuk merawatnya secara tepat dengan salep, alkohol dan antibiotik," kata Wasserman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Menindik Telinga Bayi?"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR