Penobatan tersebut digelar dengan serangkaian upacara, mulai dari kereta kuda dimana semua peserta harus mengenakan kebaya tradisional hingga adanya pagelaran tari Jawa dari 17 penari.
Acara penobatan tersebut dilakukan selama 2 hari dan dihadiri oleh orang-orang dari seluruh dunia.
"Itu sangat megah, mewah dan tradisional - sesuai kota Solo yang kaya warisan budaya.
Kami semua bergantian naik ke panggung untuk menerima sertifikat kami, ada banyak kembang api, dan pesta. Itu adalah pengalaman yang unik," ungkap Matilda, melansir HerWorld.com.
Gelar yang disandangnya adalah Kanjeng Ayu Adipati Choon Mei Matilda Chong Widyaninggar.
BACA JUGA: Potret Anggota Kerajaan Saat Berusia 5 Tahun Seperti Pangeran George
Tugasnya setelah mendapatkan gelar ini adalah memimpin beberapa proyek di bawah perusahaannya di Solo, dan memastikan proyek tersebut sukses.
Selain itu, sebagai Putri Kerajaan, tentunya Matilda harus tetap menjaga sikapnya sebagai seorang perempuan.
"Citra juga sangat penting.
Kita membicarakan tentang kerajaan yang benar-benar konservatif dan terhomat, jadi aku diharapkan untuk berperilaku dengan cara yang bereputasi baik dan sopan."
Selain itu, ia juga bertanggung jawab untuk berkontribusi baik dalam ekonomi atau sosial kepada Indonesia.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Instagram,Tribun Jogja,Herworld.co.id |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR