Nakita.id - Saat Moms mencoba untuk hamil, khususnya untuk pertama kalinya, mungkin bertanya-tanya bagaimana panduan bercinta yang benar supaya pembuahan berhasil.
Apakah hubungan intim untuk konsepsi berbeda dengan hubungan intim yang biasa Moms lakukan?
BACA JUGA : Wanda Hamidah dan Sophia Latjuba Bocorkan Rahasia Seksi dan Awet Muda Tanpa Biaya!
Apakah posisi bercinta memengaruhi kehamilan?
Di bawah ini ada beberapa panduan berhubungan intim untuk kehamilan yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Moms:
Waktu terbaik untuk bercinta
Peluang hamil akan sangat besar bila Moms bercinta beberapa hari sebelum ovulasi, atau di hari ovulasi itu sendiri.
Untuk Anda yang memiliki siklus menstruasi 28 hari, cara menentukan waktu ovulasi (masa subur) adalah dengan menambahkan 14 hari setelah hari pertama haid.
Bila siklus menstruasi Anda 24 hari, Anda akan memasuki masa ovulasi di hari ke-10 terhitung dari hari ke-24.
Sementara bila siklus menstruasi Moms lebih panjang, yaitu 30 hari, ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-16.
BACA JUGA : Wanda Hamidah dan Sophia Latjuba Bocorkan Rahasia Seksi dan Awet Muda Tanpa Biaya!
Bagi yang siklus menstruasinya di luar dari yang disebutkan tadi, masa ovulasi bulan ini bisa ditentukan dengan menghitung mundur 14 hari terhitung dari hari pertama menstruasi bulan depan.
Begitupun, tetap ada kemungkinan waktu ovulasi lebih cepat sehari daripada penghitungan atau lebih lama sehari.
Jika Moms berhubungan seks hanya pada saat perkiraan ovulasi saja, ada kemungkinan sel telur sudah terlambat dibuahi.
Untuk itu, Moms dianjurkan untuk berhubungan seks 4 sampai 6 hari sebelum waktu perkiraan ovulasi, dan 4 sampai 6 hari setelahnya.
Sperma yang sehat dapat bertahan hidup dalam rahim selama 3 hari, bahkan 1 minggu, sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan.
Intensitas bercinta
Untuk menjaga kualitas sperma yang masuk ke rahim, Moms dianjurkan rutin bercinta setiap dua hari sekali selama satu minggu sebelum masa ovulasi dan seminggu setelahnya.
Bercinta setiap hari atau bahkan beberapa kali dalam sehari dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma, karena tubuh tak sempat melakukan regenerasi sperma.
Sebaliknya, jika terlalu jarang bercinta (lebih dari dua hari), sperma akan mengalami perubahan bentuk dan pergerakannya akan melamban.
Sperma yang tua dan tidak segar lagi ini kemungkinan besar tidak bisa membuahi sel telur.
BACA JUGA : Selain Nikita Mirzani, 4 Artis yang Suka Tampil Seksi Mantap Berhijab
Posisi bercinta terbaik
Untuk mewujudkan kehamilan, Moms tak perlu terpaku pada posisi bercinta misionaris setiap malam.
Sesungguhnya, tak pernah ada penelitian yang membuktikan posisi bercinta yang satu lebih ampuh menyebabkan kehamilan, ketimbang posisi bercinta lainnya.
Banyak orang percaya, gaya bercinta misionaris dapat membantu sperma berenang lebih cepat menuju tabung fallopi, saluran tempat sel telur siap untuk dibuahi.
Sementara, posisi bercinta woman on top dianggap kurang baik untuk kehamilan karena sperma akan tumpah dan keluar dari liang vagina.
Padahal, pada saat pasangan berejakulasi, ratusan juta sel sperma akan langsung berenang menuju rahim dalam hitungan detik.
Cairan yang keluar dari liang vagina setelah berhubungan seks adalah “mantel” spermadan beberapa sel sperma yang mati.
Yang perlu dilakukan setelah bercinta
Beberapa ahli merekomendasikan Anda untuk tetap berbaring di tempat tidur selama 20 menit sampai satu jam setiap habis bercinta, agar sperma tetap menggenang di bagian atas vagina.
Sebenarnya, tidak ada studi yang meneliti apakah posisi setelah bercinta ini berdampak positif pada kehamilan.
Akan tetapi, ada data yang menunjukkan, sekelompok perempuan yang menjalani program inseminasi buatan mengalami peningkatan keberhasilan pembuahan karena berbaring selama 15 menit setelah bercinta.
Setelah berhubungan intim, hindari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan suhu tubuh Anda, seperti berendam air panas, sauna, atau lari jarak jauh.
BACA JUGA : Misteri Kematian Jang Ja Yeon Merupakan Kasus Pelecehan Seksual dan Bunuh Diri Paling Menyedihkan
Kreatif saat bercinta
Selama mengusahakan kehamilan, hubungan seks terasa seperti rutinitas yang membosankan.
Lama-kelamaan, ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan Moms dan pasangan.
Untuk meningkatkan gairah hubungan intim, lakukan hal-hal di luar kebiasaan bercinta Moms yang dapat membuat seks kembali menyenangkan, misalnya menggunakan mainan seks (sex toys) atau kostum seks.
Penggunaan pelumas memang membuat hubungan seksual terasa lebih nyaman.
Akan tetapi, beberapa pelumas dapat memengaruhi kualitas sperma, bahkan membunuhnya.
Pastikan Moms memilih pelumas yang aman untuk sperma, contohnya pelumas yang berbasis air.
Atau, Anda juga bisa menggunakan minyak canola sebagai pengganti pelumas pabrikan.
Pilihan yang lebih baik lagi: Bujuk pasangan untuk melakukan foreplay yang agak lama, sehingga Anda terlubrikasi dengan sendirinya.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR