Nakita.id - ASI perah harus disimpan dengan cara yang tepat.
Berikut panduannya:
1. Wadah
Masukkan ASI yang sudah diperah ke dalam wadah khusus yang steril, bisa botol selai dari kaca, wadah plastik khusus atau wadah plastik gula ukuran ¼ kg, bisa juga wadah dari stainlessteel.
Bila menggunakan botol/wadah plastik, pilih plastik nomor 5 yang tahan terhadap pemanasan dan tidak menimbulkan zat berbahaya karsinogenik.
Wadah ASI perah dalam keadaan tertutup rapat.
Usahakan ASI perah dimasukkan ke dalam satu wadah untuk sekali pemberian, kira-kita satu wadah berisi 60 ml, agar ASI perah yang diberikan pada bayi sekali habis dan tidak bersisa/terbuang.
2. Stiker
Berilah stiker label yang bertuliskan waktu seperti tanggal dan jam ASI diperah.
Data ini digunakan bila akan memberikan ASI perah, yakni ASI perah dengan tanggal yang sudah lama yang diberikan terlebih dahulu ke pada bayi.
3. Penyimpanan
Bila ASI perah disimpan di suhu ruang/di udara luar bisa bertahan sekitar 6—8 jam.
Bagi ibu yang memerah ASI di tempat kerja agar langsung memasukkan ASI perah ke dalam termos es/coolbox, sebaiknya jangan lebih dari 1 jam setelah memerah, untuk kemudian dibawa pulang dan dipindahkan ke freezer.
Bila disimpan di dalam termos es berisi es batu, ASI perah bisa tahan hingga 24 jam. Jika di dalam kulkas bisa bertahan selama 5 hari, dengan catatan tidak disimpan di bagian pintu kulkas.
Bila disimpan di bagian freezer kulkas bisa tahan sekitar 3—4 bulan.
Sedangkan pada freezer yang terpisah dari kulkas bisa hingga 6 bulan.
4. Kandungan
Jangan khawatir dengan kandungan ASI perah.
Meski ASI perah yang disimpan mengalami perubahan warna dan rasa, namun bila sepanjang proses dari pemerahan, penyimpanan, hingga penghangatan dilakukan sesuai standar, maka ASI perah tetap terjaga baik dan tak akan basi.
Begitu pula dengan kandungan gizi dan kualitasnya, karena ASI memang memiliki kandungan anti bakteri untuk mempertahankan kesegarannya.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
KOMENTAR