Nakita.id.- Pada Agustus-September 2017 tahun lalu imunisasi telah dilakukan pada anak-anak di pulau Jawa.
Maka pada tanggal 1 Agustus 2018 imunisasi ini juga serentak diberikan pada anak-anak yang berada di luar pulau Jawa.
Cakupan imunisasi MR kali ini menyasar 395 kabupaten, 4.884 kecamatan, 6.369 puskesmas, 52.482 desa dan kelurahan. Imunisasi MR sebagai upaya eliminasi campak dan rubella.
Sasaran anak yang mendapat kesempatan imunisasi MR sebanyak 31.963.154 anak dengan rentang usia 9 bulan sampai 15 tahun.
BACA JUGA: Vaksin MMR Membuat Anak Jadi Autis Ternyata Hasil Berita Hoax
"Target cakupan untuk imunisasi MR ini kami harapkan bisa 95%. Karena dengan cakupan 95% sudah melindungi penularan campak dan rubella dari anak ke anak," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono saat konferensi pers imunisasi MR di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Anung menambahkan, vaksin MR yang tersedia untuk 28 provinsi di luar Pulau Jawa yakni 43.949.340 dosis serum.
"Vaksin sudah didistribusikan. Persiapan buat distribusi pun tidak ada kendala," kata Anung.
Mengenai keamanan vaksim imunisasai MR, Anung menegaskan bahwa terjamin. Vaksin MR dibuat dari India dan sudah teruji aman digunakan lebih 140 negara di dunia, termasuk negara-negara Islam.
BACA JUGA: Cara Lain Bakar Kalori Setara Jogging 15 Menit, Tontonlah Film Horor!
MMR merupakan vaksin yang bisa mencegah penyakit campak, campak jerman, dan gondong.
Measles (campak) biasanya ditandai dengan ruam, batuk, pilek, dan mata merah dan berair.
Sementara pada Mumps (gondong) bisa menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, keletihan, kehilangan nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar ludah.
BACA JUGA: Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya
Komplikasinya bisa termasuk pembengkakan buah zakar atau ovarium, ketulian, peradangan pada otak dan/atau sel tisu yang melindungi otak dan saraf tulang belakang (encephalitis/meningitis), bahkan kematian.
Rubella (campak Jerman) menyebabkan demam dan sakit tenggorokan. (*)
Source | : | Tabloid Nakita,kompas health,Setkab.go.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR