Setidaknya Ia bisa mengantongi Rp 500 -600 ribu sebagai penonton bayaran beberapa acara sekaligus.
“Iya, baru angkatan gue sih yang inisiatif jadi penonton bayaran. Karena sebenernya lumayan mempengaruhi banget. Biasanya kalau kita cari dana dengan ngamen, udah jauh-jauh ke tempatnya, eh dapetnya cuma dua ratus ribu. Ke sini kita jauh-jauh, bisa dapat 500-600ribu. Dua kali lipat gitu," jelasnya.
Bahkan ada pula yang bisa mengantongi Rp 1,5-2 juta per bulan, yang cukup niat menjadi penonton bayaran.
Dengan jumlah yang cukup banyak hanya sebagai penonton bayaran, mereka harus menonton 3-4 tayangan program televisi dalam sehari.
BACA JUGA: 2 Tahun Berlalu, Nikita Mirzani Cerita Dibalik Kasusnya dengan Almarhumah Jupe!
Jika penonton bayarannya saja bisa mengantongi hingga Rp 2 juta, tentu koordinator penontonnya mendapat keuntungan yang lebih banyak.
Hanya bermodal komunikasi dan networking yang luas, para koordinator penonton bisa mendulang keuntungan hingga Rp 12 juta.
Koordinator penonton ini bertugas mengumpulkan ratusan penonton bayaran setiap saat atau bahkan kurang dari satu jam acara dimulai.
Hal tersebut diakui langsung oleh Mukhlis, salah satu koordinator agensi penonton bayaran.
"Saya punya koorlap yang banyak di daerah-daerah. Semua Jabodetabek ini saya ada koorlapnya, dan mereka yang bawain penonton bayaran kalau dibutuhkan di sini berapa, di situ berapa. Saya tinggal hubungi mereka," ujarnya.
BACA JUGA: Hilda Vitria Mendadak Berhijab, Warganet Doakan Berjodoh dengan Billy Syahputra!
Source | : | tribunnews.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR