Nakita.id - Tahukan Moms bila tempat tinggal dapat memengaruhi perubahan dalam struktur jantung?
Penelitian baru, yang sebagian didanai oleh British Heart Foundation, mengungkapkan hubungan antara paparan polutan udara dan pembesaran jantung.
BACA JUGA: Berlinang Air Mata, Nagita Menangis Saat Dengar Curhatan Denada
Penelitian berjudul "Association Between Ambient Air Pollution and Cardiac Morpho-Functional Phenotypes" diterbitkan dalam jurnal Circulation pada 3 Agustus.
"Polusi udara harus dilihat sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi," kata ketua peneliti Dr. Nay Aung yang berafiliasi dengan Queen Mary University di London, Inggris.
BACA JUGA: Bisa Terjadi Kapan Saja, Ini Pertolongan Pertama Saat Serangan Jantung
"Dokter dan masyarakat umum semua perlu menyadari paparan mereka ketika mereka berpikir tentang kesehatan jantung mereka, sama seperti mereka berpikir tentang tekanan darah mereka, kolesterol dan berat badan mereka."
Tim peneliti ini diikuti hampir 4.000 orang, berusia antara 40 dan 69 tahun, yang tinggal di Inggris.
Bersamaan dengan akses ke scan MRI dan data lain yang berkaitan dengan kesehatan jantung, tim juga mencatat paparan mereka terhadap polusi udara.
Ini dilakukan dengan mengukur konsentrasi udara luar dari polutan udara di daerah tempat tinggal mereka, yang tidak berubah selama masa studi.
BACA JUGA: Catat, 5 Hal Ini Paling Sering Jadi Penyebab Sakit Punggung.
Nitrogen oksida dan partikel halus (partikel PM2.5 dan PM10) adalah dua polutan yang secara khusus diukur.
Ruang-ruang jantung yang membesar ditemukan ketika memeriksa mereka yang tinggal di dekat jalan-jalan yang ramai dan sibuk.
Korelasi ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya paparan polutan udara, bahkan pada tingkat rendah.
BACA JUGA: Atasi Bayi Berjerawat Tak Perlu Pakai Losion, Cukup Pakai Ini
Para peserta tinggal di daerah-daerah di mana polusi masih diklasifikasikan dalam batas aman.
Ketika terkena satu ekstra mikrogram per meter kubik PM2.5 atau ketika terkena setiap 10 mikrogram tambahan per meter kubik nitrogen dioksida, jantung membesar sekitar 1%.
Menurut Dr. Aung, perubahan ini dapat dibandingkan dengan seseorang yang secara konsisten tidak aktif atau mengalami peningkatan tekanan darah.
Jantung memiliki empat ruang total: atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri.
BACA JUGA: Inilah Daftar Makanan yang Baiknya Dikonsumsi Ibu Hamil Bayi Kembar
Dalam penelitian ini, pembesaran diamati di ventrikel kanan dan kiri yang lebih besar yang bertanggung jawab untuk memompa darah ke paru-paru dan ke jaringan di seluruh tubuh.
Hubungan kausal belum dapat ditentukan, meskipun ada bukti korelasi kuat.
BACA JUGA: Ajaib, Aneka Tanaman Ini Mampu Hilangkan Stres, Sudah Adakah di Rumah Moms?
Penelitian lebih lanjut dapat membantu mengidentifikasi mekanisme yang tepat di balik mengapa polutan ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
"Meskipun peningkatan ukuran ruang jantung kecil dalam penelitian ini, itu adalah tanda peringatan dini, yang dapat menjelaskan peningkatan risiko gagal jantung pada individu yang terpapar dengan tingkat polusi yang lebih tinggi," kata Dr Aung.
Perubahan-perubahan berbahaya ini dapat dibalik jika langkah-langkah tertentu diambil, seperti pengadopsian pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
BACA JUGA: Tak Selalu Menang, Si Kecil Perlu Menghargai Kekalahan Dengan Cara Ini
Keterbatasan lain adalah bahwa penelitian hanya mengukur tingkat polusi di area tempat tinggal mereka, tanpa mengambil area lain dari paparan (di atau di sekitar tempat kerja mereka, selama perjalanan mereka, dll) ke dalam akun.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR