Nakita.id - Bermain game memang sudah menjadi favorit banyak orang sejak dahulu.
Mulai dari media game sederhana, hingga melalui gawai yang kini lebih memudahkan para penyuka game.
Tapi, bagaimanapun bermain game terlalu sering tentu saja bukan hal baik bagi kesehatan.
Dilansir dari WorldofBuzz, seorang anak berusia 6 tahun mengalami kejang wajah setelah bermain game secara berlebihan.
BACA JUGA: Hidup di Era Modern, Tak Banyak yang Tahu Ternyata Raja Jogja Hobi Main Game Ini
Ia adalah John Nathan Lising, bocah asal Filipina yang bermain game hampir 9 jam setiap harinya.
Dia mengalami kejang pada wajah yang cukup parah pada 23 Juli 2018, matanya berkedip secara terus menerus dan bibirnya bergetar.
Melihat gejala yang menimpa John, kedua orangtuanya kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat.
Menurut hasil medis melalui CT Scan, secara mengejutkan otaknya dinyatakan dalam keadaan baik-baik saja.
Meskipun laporan medis tidak menunjukkan jika John mengalami serangan wajah karena kecanduan gamenya, para dokter menyarankan orangtua untuk menghidari smartphone dan tablet darinya.
Para dokter kemudian mengungkapkan, gejalanya sangat mirip dengan gangguan bernama "Kejang Focal", yang merupakan jenis gangguan yang hanya mempengaruhi setengah dari otak.
Ayah John, Edgar, sangat yakin kecanduan putranya terhadap game adalah penyebab utama kejang wajah yang terjadi secara tiba-tiba.
“Putraku selalu sehat. Dia tidak pernah punya masalah sebelumnya,” kata Edgar.
BACA JUGA:Jadi Salah Satu Pengisi Asian Games 2018, Anggun C Sasmi Merasa Terharu
"Ia mengalami kejang pada 23 dan 24 Juli 2018 dan tidak berhenti. Saya yakin penggunaan gadget yang berlebihan adalah penyebab hal ini,” tambahnya.
Satu minggu kemudian, meskipun John telah berhenti bermain video game, dia masih menderita beberapa kali kejang wajah setiap 20 atau 30 menit.
Jadi, orangtua yang khawatir kemudian memutuskan untuk membawa John ke rumah sakit lain untuk mendapatkan pendapat kedua tentang kondisi putra mereka.
Setelah pemindaian elektroensefalogram (EEG) yang dilakukan pada John, dokter menemukan bahwa otak John sehat.
Setelah mendapatkan opini kedua, Judee, ibu John, merasa tidak berdaya karena tim medis tidak menemukan cara paling efektif yang bisa menyembuhkan putranya.
“Putraku benar-benar menderita dan kami tidak tahu apa yang bisa kami lakukan sekarang,” kata Judee.
“Dia akan menonton kartun di TV begitu dia bangun. Kemudian, dari jam 3 sore ketika dia pulang dari sekolah sampai tengah malam dia akan bermain game di smartphone atau tabletnya, dia kecanduan" tambahnya.
Menurut Judee, tim medis mengatakan kondisinya bisa berkembang dari penggunaan gadget yang berlebihan tetapi tidak ada indikasi khusus.
BACA JUGA:Hati-hati, Gawai Ternyata Bisa Membuat Si Kecil Terlambat Bicara
Judee kemudian meyakinkan, mereka telah menghentikannya dari menggunakan mainan elektronik dan gadget.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR