Lance Price, seorang profesor dari George Washington University, yang tidak berafiliasi dengan penelitian ini, terkejut dengan temuan itu karena dia selalu menganggap alkohol sebagai pembasmi bakteri.
"Tapi yang jelas, ini adalah organisme inovatif. Evolusi terjadi sangat cepat ketika Anda berurusan dengan populasi yang dapat berlipat ganda setiap 30 menit dan bepergian dalam paket miliaran," katanya.
BACA JUGA: Berlinang Air Mata, Nagita Menangis Saat Dengar Curhatan Denada
"Kami harus berhati-hati tentang tren baru ini terhadap ketergantungan yang tinggi pada pembersih tangan berbasis alkohol," tambahnya.
Yang terpenting sabun dan air harus menjadi perlindungan nomor satu menurut Price.
Temuan itu tidak menunjukkan bahwa kita harus membuang pembersih tangan dulu.
BACA JUGA: Wow, Takoyaki Snack Khas Jepang Punya Nutrisi Baik Untuk Tubuh
Pembersih berbasis alkohol mungkin lebih efektif dalam beberapa kasus, seperti strain yang menyebabkan infeksi Staph.
Para peneliti mendorong penggunaan pembersih tangan yang tepat yang dapat membantu mengurangi kemungkinan bakteri menjadi lebih toleran.
Ini berarti memilih cairan dan menggosok tangan sampai kering, yang biasanya memakan waktu sekitar 20 detik. (*)
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR