Seorang Ibu bernama Olesya Urzhumova memasukkan putrinya ke taman kanak-kanak tetapi dengan cepat anaknya tidak ingin lagi bersekolah di situ.
"Selama minggu pertama, saya mulai memperhatikan perubahan suasana hatinya segera setelah kami mendekati taman kanak-kanak dia merengek dan menangis," katanya.
Kemudian Olesya diberi tahu oleh seorang teman bahwa Natalia telah mengambil foto putrinya di ranjang sekolah.
"Ada 12 hingga 15 anak di ruangan itu", katanya.
BACA JUGA: Mendiamkan Bayi Menangis dalam Waktu Lama, Baik atau Buruk?
"Mereka berbaring di dipan, masing-masing terdapat 2 anak. Kaki anak-anak diikat dengan popok sekali pakai. Ada simpul besar di kaki mereka dan tangan mereka melilit punggung," ungkap Olesya.
Namun saat skandal ini sampai didengar oleh pihak taman kanak-kanak tersebut, mereka membantahnya.
Seorang pengacara dari sekolah tersebut mengatakan pada media bahwa mereka tidak mengikat anak-anak.
Pihak sekolah menyebutkan bahwa Natalia sekarang sudah dipecat.
Mereka sedang mencoba untuk mengembalikan reputasi sekolah di mata orangtua lainnya.
"Sekarang bersama orang tua kami akan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya dan bagaimana mengembalikan reputasi kami," ucap pengacara, Komsomolskaya Pravda.
"Ini bukan 'serangan' pertama pada kami, tetapi yang paling keras. Saya yakin bahwa pihak yang berwenang akan memahami situasinya," lanjutnya.
Sang pengacara menuduh Natalia sedang berusaha mendiskreditkan taman kanak-kanak tersebut.
Tetapi penyelidikan masih tetap berlangsung sengan mengumpulkan beberapa bukti dari mantan pekerja di sekolah itu, hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat dari kantor kejaksaan negara bagian Astrakhan, Yulia Svitina.
BACA JUGA: Penjelasan Dokter Reisa Soal Demam pada Bayi Dibawah 3 Bulan
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Metro |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR