Nakita.id – Moms mungkin sudah tak asing lagi ya dengan seleb Mom Andien Aisyah dan Si Kecil Kawa.
Sempat dipandang kontroversi terkait dengan sistem Baby Led Weaning yang diterapkannya, Andien pun menceritakan kisah di baliknya.
Andien mengutarakan bahwa terkait aturan makan, ia beserta suami senantiasa mendiskusikan.
BACA JUGA : Moms, Ini Kombinasi Makanan Bayi yang Bisa Membuat Fatal, Hati-hati!
“Di 1000 Hari Pertama Kehidupan aku ingin memastikan nutrisi yang tepat bagi dia,” ujar Andien Aisyah pada acara Buumi Playscape Mengajak Keluarga Indonesia Lebih Memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Soal nutrisi, ia dan suaminya pun selalu kroscek sumber terlebih dahulu sebelum memberikannya pada Kawa.
“Mengenai nutrisi, bukan hal yang ujug-ujung kita nggak tahu dan besok kita berikan, menjadi kebiasaan, pola makan seperti ini kita anggap baik, baru kita bawa ke keluarga,” ujar Andien kembali.
Hal yang sama berlaku untuk program Baby Led Weaning yang diterapkan pada Kawa.
“Saat MPASI, pas aku lagi makan, tiba-tiba Kawa ambil brokoli, belum dimakan sih, dia coba masukin ke mulut, lama kelamaan ternyata mengcopy cara aku makan,
Nah dari situ memutuskan BLW, pertama aku kasih sayuran, protein, lemak, karbo,” ungkap Andien.
Hal ini ia yakini berdasarkan literatur yang ia baca.
BACA JUGA : Penjelasan Dokter Reisa Soal Demam pada Bayi Dibawah 3 Bulan
Pada literatur berupa jurnal tersebut anak yang sudah mulai berinisiatif sendiri memegang dan memasukkan makannya menjadi tanda kesiapan makannya.
Lalu bagaimana ya menurut pakar terkait Baby Led Weaning ini?
Metode Baby Led Weaning diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005, setelah buku mereka yang berjudul "Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater" dipublikasikan.
Metode pemberian makan pada bayi yang berbeda dengan metode MPASI dari World Health Organization (WHO).
Metode ini menyebar luas hingga akhirnya menjadi trend, setelah banyak dishare dan menjadi bahan perbincangan di sosial media.
Kenapa bisa seperti itu?
Karena memang metode Baby-Led Weaning sebuah metode baru dan bisa dibilang bertolak belakang dari metode yang telah ada selama ini.
WHO menyarankan pemberian makanan MPASI dimulai paling lambat saat bayi berusia 6 bulan (timely).
Dengan memperhatikan kecukupan zat gizi pada MPASI (adequate), aman dan higienis dalam penyiapan dan pemberian (safe), dan diberikan secara responsif (responsive feeding).
BACA JUGA : Kenali Gejala Torsi Ovarium yang Bisa Membahayakan, Wajib Catat!
Sedangkan Baby Led Weaning membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya sejak awal pemberian MPASI.
Intinya metode Baby Led Weaning menyarankan bayi diberi finger food, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat).
Melalui metode Baby Led Weaning orangtua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat apa menghabiskannya.
Mengenai metode ini, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A mengungkapkan pendapatnya.
Dilansir dari IDAI, menurutnya metode Baby-Lead Weaning masih diperdebatkan sebagai metode pemberian MPASI pertama.
BACA JUGA : Prinsip Kate Middleton dalam Mendidik Anak Patut Ditiru Nih, Moms
Sebab menurut banyak ahli metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi mengalami kekurangan nutrisi, karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak.
Kenapa banyak ahli berpendapat seperti itu?
Hal ini karena asupan yang dipilih bayi kerap kali tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.
Ada juga ahli yang tidak setuju dengan metode pemberian makan terbaru ini.
Alasannya, metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi tersedak.
Dua studi kecil oleh Cameron (2013) dan Morrison (2016), mengindikasikan adanya risiko tersedak lebih tinggi pada bayi yang mendapat Baby-Led Weaning.
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR