Nakita.id - Masih segar dalam ingatan, belum lama sebanyak 65.000 masyarakat menari poco-poco dalam upaya memecahkan rekor dunia.
Para peserta menari selama 10 menit untuk memecahkan rekor tersebut.
Para peserta berasal dari berbagai instansi seperti TNI, Polri, serta masyarakat umum.
Bahkan, orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo pun turut bergabung memeriahkan acara tersebut.
Selain diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia, pemecahan rekor dunia tari poco-poco dihelat untuk memeriahkan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus mendatang.
Namun, siapa sangka suasana semarak dan meriah justeru tak terasa di tempat tinggal pencipta lagu poco-poco Arie Sapulette.
BACA JUGA: Jangan Ketinggalan, Ini Jadwal Midnight Sale Jakarta Great Sale 2018!
Dilansir dari laman Kompas.com, Arie Sapuletter tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pada hari diadakannya senam masal tesebut, Arie berada di rumah bersama ayahnya Zefnath Sapulette dan adiknya Ferry Sapulette.
Sang adik Ferry menuturkan, dirinya tidak mengetahui adanya upaya pemecahan rekor tersebut.
Andai dikabari pun, Arie sebagai pencipta lagu fenomenal tersebut juga tak akan mungkin datang untuk menyaksikan momen bersejarah itu.
Pasalnya, sudah 18 tahun terakhir Arie mengidap penyakit skizofrenia.
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, dan pikiran yang kacau.
Tak jarang emosi Arie meledak-ledak saat keinginannya tidak dipenuhi oleh keluarga yang merawatnya.
"Pernah ada kejadian dia ngamuk-ngamuk, kita juga takut jangan sampai membahayakan warga, tetangga.
Bahkan pernah juga sampai marah di depan umum, lempar-lempar kayu segala macam," kata dia.
BACA JUGA: Ini Gejala Awal Skizofrenia yang Bisa Muncul Diusia 16 - 30 Tahun!
Saat ini, Arie hanya diurus sang ayah, Zefnath, dan Ferry.
Zefnath merupakan pensiunan TNI Angkatan Darat dan Ferry sesekali dipanggil untuk bermain musik.
Istri dan dua anak Arie memilih meninggalkan Arie setelah dia divonis mengidap skizofrenia.
"Dengan sakitnya ini istri dan anaknya memilih untuk menghindar. Mungkin dengan kondisi seperti itu dianggap berbahaya juga," kata Ferry.
Arie sempat dibawa ke sejumlah rumah sakit jiwa untuk dirawat, seiring perawatan yang berjalan kondisi kejiwaan Arie sedikit membaik.
Namun, perawatan di rumah sakit jiwa tentunya memakan banyak biaya sehingga keluarga memutuskan untuk merawat pria 84 tahun tersebut di rumah.
"Dia gak mau tahu ada duit apa enggak ada duit, yang jelas rokok harus ada, kopi harus ada, makan harus benar. Kalau engga, marah-marah.
Sedangkan Bapak ini kan gaji purnawirawan, pensiunan berapa?," kata Ferry.
Ferry berharap, momen tarian dengan iringan lagu Poco-poco yang memecah rekor pada Minggu lalu itu bisa membuka mata pemerintah dan masyarakat terkait kondisi kakaknya.
"Tetapi, orang yang 65.000 itu enggak tahu kondisi dia kayak apa.
Jadi kalau bisa pemerintah ada perhatian buat dia, minimal bisa berobat," kata Ferry.
BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?
Sementara itu, salah satu anggota Panitia Pelaksana Guinness World Records Poco-poco, Lily Karmel menyebut pihaknya telah memberi penghargaan dan bantuan kepada Arie.
"Jadi kebetulan saya sendiri yang menghubungi keluarga Sapulette, kami sudah bertemu dengan keluarga, dengan anak istrinya, kemudian kami sudah berkunjung ke rumahnya, termasuk pak Arie Sapulette," ujar Lily.
Penghargaan untuk Arie tersebut diterima oleh putra Arie yang bernama Martin Sapulette.
"Akhirnya kami mempunyai kepedulian untuk memberikan penghargaan kepada beliau dan pada tanggal 5 Agustus kemarin, kami memberikan penghargaan sebagai pencipta lagu Poco-poco yang mendunia.
Kebetulan anaknya (Arie), Martin Sapulette mewakili bapaknya," sambungnya.
Lily juga menyampaikan bahwa pihak panitia berencana membantu Arie lagi, karena kondisi Arie yang amat memprihatinkan dari segi ekonomi maupun kesehatannya.
Sementara itu, putra Arie Sapulette, Martin Sapulette, mengaku menerima penghargaan dari panitia Guinness World Record Poco-poco untuk ayahnya.
Menurutnya, dengan kondisi ayahnya yang sedang sakit memang akan sulit untuknya menerima langsung penghargaan tersebut.
Mengenai pernyataan adik Arie, Ferry Sapulette yang mengaku tidak diberitahu soal pemecahan rekor MURI ini, Martin menyebut itu hanya salah paham.
"Kalau ke adiknya Pak Arie (Ferry) memang tidak bertemu dengan saya dan saya pun tidak bilang ke adiknya Pak Arie. Jadi saya keluarganya, saya anaknya, ke ibu saya, ke istri yang sah. Iya sudah diterima juga penghargaan dan saya sendiri yang menerimanya," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR