Nakita.id - Seorang gadis kecil lahir dengan keadaan yang memprihatinkan.
Gadis kecil bernama Ah Neath ini lahir dalam kondisi anenchepaly, sebuah gangguan yang memengaruhi pembentukan kepala selama perkembangan embrio.
Melansir Elite Readers, menurut data statistik terbaru, sekitar 1 dari 5000 bayi yang lahir setiap tahun menderita cacat ini.
Sayangnya hingga kini belum ada obat untuk anenchepaly.
BACA JUGA: Hamil Dengan Donor Sperma, Setelah Lahir Pasangan Ini Sedih dan Kaget dengan Fisik Bayinya!
Bahkan para ahli di US Centers for Disease Control bayi dengan kondisi ini dapat meninggal segera setelah dilahirkan.
Pada Ah Neath, kondisi ini membuat kepalanya terbentuk hanya setengah saja, sebuah 'kawah' terbentuk di bagian atas kepalanya.
Sedangkan di bagian belakangnya terlihat menonjol besar.
Ah Neath berasal dari desa terpencil bernama Provinsi Tbong Khmum di Kamboja Timur yang terletak 167 km timur laut ibukota Phnom Penh.
BACA JUGA: Dinyatakan Meninggal, Si Ibu Baru Sadar Bayinya Masih Bernapas Jelang Pemakaman
Ia juga lahir dalam keluarga kurang berada sehingga orangtuanya hanya pasrah terhadap keadaan.
Bahkan orangtuanya sudah menjual semua properti, termasuk rumahnya untuk pengobatan putrinya tersebut.
Ibunya, Srey dan ayahnya, Heang, mengatakan, "Saya tahu ada sesuatu yang salah dengan bayiku ketika dia lahir.
Saya telah menangis selama berhari-hari dan meminta orang-orang untuk menyumbangkan uang," ungkap Srey.
Kami miskin dan telah menjual rumah dan tanah kami untuk mencoba menyelamatkan putriku," lanjutnya kemudian.
BACA JUGA: Mendudukkan dan Memotret Bayi di Tengah Rel Kereta Api, Aksi Ibu Ini Dikecam Warganet!
"Dia sehat, tetapi kepalanya tidak memiliki semua tengkorak. Kami menghadapi kesulitan dan berjuang untuk membesarkannya untuk bertahan hidup.
Satu-satunya harapan kami adalah dokter mungkin dapat membantu, atau dokter asing dapat membantu," harap Heang menimpali istrinya.
Tetapi karena mereka tidak mempunyai uang untuk pengobatan, akhirnya Srey dan Heang membawa anaknya pulang. (*)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | The Sun,Elite Readers |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR