Nakita.id - Sebagai orangtua, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam mengawasi asupan makanan bagi anak-anak kita.
Pastikan anak-anak mengonsumsi makanan yang bergizi dan higienis, agar kesehatannya terjaga.
Dikutip dari Wartakota.com, sebanyak 15 siswa Sekolah Dasar Negeri 02 dan 03 Tanjungbaru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi keracunan jajanan spageti.
8 dari 15 siswa tersebut hingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Spageti tersebut dijual seharga Rp2.000 per porsi.
BACA JUGA: Miris! Ibu Hamil Ini Makan Buah Dari Kulkas, Kemudian Bayinya Meninggal dalam Rahim
Ketika pihak sekolah mencoba mencari pedagang tersebut, ternyata pedagang spageti tidak lagi berjualan di SDN 02 dan 03 Tanjungbaru.
"Pedagangnya kabur udah enggak jualan lagi di sekolah ini," ujar Ugun Marwiguna, Wali Kelas 5 SDN 03 Desa Tanjungbaru, Cikarang Timur, kepada Warta Kota, Rabu (15/8/2018).
Ternyata, pedagang spageti tersebut belum lama berjualan di sekolah itu.
Pedagang spageti mulai berjualan sekitar seminggu yang lalu.
Beberapa hari yang lalu, anak-anak yang mengonsumsi spageti tersebut seperti tidak mengalami masalah apa pun.
Namun, pada hari Senin (13/8) baru mulai dikabarkan ada beberapa anak yang mengalami keracunan.
BACA JUGA: Berseragam Lengkap, Tentara Wanita Ini Lakukan Hal yang Tak Biasa
"Baru 7 hari, kemarin-kemarin anak-anak beli enggak masalah, baru pas Senin itu aja bermasalah keracunan," ucap Ugun.
Para pedagang lain di sekolah ternyata juga kurang mengenal pedagang spageti, karena Ia adalah orang baru.
"Kita cari pas besoknya hari Selasa enggak jualan, kita tanya pedagang enggak kenal, soalnya orang baru," ujar Ugun.
Tapi, seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku pernah melihat pedagang spageti sedang berjualan di sekolah lain.
"Ya saya pernah lihat dia jualan di daerah Lemah Abang atau desa sebelah. Saya enggak tau tinggal di mana, tapi kayaknya dari daerah, merantau juga," ujarnya.
Wah, kasus tersebut menjadi pembelajaran bagi kita semua ya Moms untuk menjaga anak-anak kita dari makanan yang belum terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Dikutip dari Tabloid Nakita, terdapat beberapa cara mengajari Si Kecil memilih jajanan yang sehat.
Untuk Si Kecil usia prasekolah, dimulai dengan Moms harus mendampingi Si Kecil saat membeli makanan kemasan atau jajanan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, karena terbatasnya pengetahuan Si Kecil soal keamanan pangan.
BACA JUGA: Gara-gara Ekstensi Bulu Mata, Mata Perempuan Ini Gundul dan Bengkak!
Beritahukan jenis makanan jajanan yang tidak sehat, seperti Moms dapat mengatakan jika makanan yang memiliki warna menyolok itu jangan dibeli karena dapat membuat batuk.
Selanjutnya untuk Si Kecil usia sekolah, Moms dapat memberikan pengetahuan untuk membeli makanan kemasan atau jajanan di tempat bersih dan terlindung dari matahari, debu, hujan, angin, dan asap kendaraan bermotor.
Selain itu, ajarkan juga untuk tidak membeli jajanan yang dijual dekat tempat-tempat kotor yang banyak serangga, lalu berikan penjelasan jika membeli jajanan di tempat-tempat seperti itu tidak baik untuk kesehatan.
Setelah memperhatikan tempat menjual jajanan, lalu Moms dapat meminta Si Kecil untuk menghindari makanan yang dibungkus dengan kertas bekas atau koran.
Hal itu disebabkan tidak bersih dan akan ada bahaya zat kimia dari koran yang akan terserap ke dalam makanan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR