Nakita.id - Katie Stubblefield kehilangan sebagian besar wajahnya setelah menderita luka tembak yang parah dalam upaya bunuh diri pada usia 18, di tahun 2014 lalu.
Selama beberapa tahun tersebut ia hampir kehilangan sebagian wajahnya terutama bagian hidung dan bibir.
Kini perempuan 22 tahun tersebut mendapatkan kesempatan untuk menjadi orang yang melakukan transplantasi wajah.
Belum lama ini ia telah berbagi kisah dan foto-foto luar biasa dari perjalanan transplantasinya dengan National Geographic.
BACA JUGA:Transplantasi Wajah Ala Ayat-Ayat Cinta 2 Ternyata Pernah Dilakukan Orang Indonesia
Dia mengatakan kepada majalah tersebut dalam edisi September 'The Story Of a Face', bahwa operasi besar telah memberinya kesempatan kedua dalam hidup.
Kisah hilang wajahnya ini bermula ketika pada maret tahun 2014, Katie berusaha mengakhiri hidupnya dengan menembak di bagian wajahnya di Mississippi, Amerika Serikat.
Saat itu, para dokter awalnya mengira dia tidak akan pernah selamat dari cederanya tersebut.
Ketika kakaknya menemukan Ketie, ia mengatakan bahwa wajah Ketie telah hilang saat itu, "Wajahnya sudah lenyap" kata kakak Ketie.
Untuk mengembalikan bentuk wajahnya, ia melakukan 22 kali operasi dan operasi transplatasi wajah sebagai bedah finalnya.
Setelah ia melakukan transplatasi wajah, ia meyakinkan pada banyak orang yang memiliki penderitaan mental untuk lebih menghargai hidup.
"Hidup itu berharga dan hidup itu indah," katanya.
'Wajah baru' Katie didonorkan dari keluarga Adrea Schneider, seorang ibu berusia 31 tahun yang meninggal akibat overdosis narkoba.
Secara total, organ-organnya telah menyelamatkan nyawa tujuh orang.
BACA JUGA: 5 Hal Ini Wajib Diketahui Tentang Transplantasi Ginjal, Catat!
Sebagai bagian dari transplantasi, Katie menerima dahi baru, kelopak mata, rongga mata, hidung, mulut, bibir, pipi, rahang atas, dan gigi.
Dia adalah orang ke-40 di dunia yang diberi transplantasi wajah dalam operasi yang berlangsung selama 31 jam.
Butuh 11 ahli bedah menggunakan teknik virtual reality dan pencetakan 3D.
Dr Brian Gastman, yang merupakan bagian dari tim bedah, menjelaskan "Seluruh ceritanya membuat tim kami berkumpul lebih cepat, dan kami semacam berlari ke arahnya untuk merawatnya.
"Kami akan melakukan itu untuk siapa saja, tetapi banyak dari kami adalah orangtua dan kami melihat apa yang orangtuanya alami," tambahnya.
Fotografer Maggie Steber, menghabiskan dua setengah tahun untuk memotret Katie dan keluarganya.
"Mereka adalah para pejuang, mereka seperti elang yang melindungi burung kecil," ujar Maggie.
"Sekarang Katie memiliki misi dalam hidupnya. Dia dapat mencoba menyelamatkan kehidupan muda lainnya," tambahnya.
Kini, Katie telah memiliki wajah kembali ia sudah memiliki hidung, dahi, bibir, kelopak mata, pipi, rahang, gigi, dan lainnya yang baru.
Dilansir dari Sciencedaily.com, transplantasi wajah sendiri adalah sebuah cangkok kulit yang melibatkan penggantian sebagian atau seluruh wajah pasien dengan wajah pendonor.
Operasi penanaman kembali wajah pertama di dunia terjadi pada seorang gadis berusia sembilan tahun, yang wajahnya robek saat rambutnya tertangkap perontok.
BACA JUGA:Masalah Rambut Rontok dan Menipis? Coba Transplantasi Rambut
Cangkok wajah ini biasanya melibatkan segitiga jaringan wajah dari hidung dan mulut orang yang telah meninggal dicangkokkan ke pasien.(*)
Source | : | metro.co.uk,national geographic |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR