Nura dijemput di rumahnya untuk dititipkan ke sekolah penitipan anak pada Rabu pagi, namun dia tertidur di perjalanan.
Sang sopir, Ahama Sanay (23) mengira semua anak telah turun dan tak memperhatikan bahwa masih ada satu anak yang tertinggal di bus.
Dia pun segera mengunci pintu kendaraan sekolah tersebut.
BACA JUGA: Telinga Kemasukan Semut? Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan
Pukul 4 sore, ibu Nura telah menunggu di gerbang sekolah.
Namun karena putrinya tak kunjung keluar, sang ibu pun menghubungi gurunya.
Staf sekolah pun berusaha mencari Nura dan menemukan gadis kecil itu ada di dalam kendaraan yang terkunci.
Petugas kantor Kepolisian Pattani menangkap sang sopir, Ahama karena lalai dan menyebabkan kematian seorang anak.
Letnan Verasak Suwannakham, Wakil Komisi Investigasi mengatakan, "Polisi tiba di sekolah dan menemukan sopir yang mengakui bahwa dia meninggalkan gadis itu di dalam bus."
BACA JUGA: Dikira Sereal, Bocah 8 Tahun Meninggal Karena Overdosis Obat Terlarang
Ahama telah memberitahu polisi bahwa sang istri biasanya membantunya di sekolah, tetapi pada hari kecelakaan itu, istrinya sedang pergi.
Dia mengatakan telah mengunci bus tanpa memeriksa tempat duduk, lalu mengendarai motornya untuk kembali ke rumah.
Dia berencana kembali ke sekolah pada sore hari untuk mengantar anak-anak pulang ke rumah masing-masing.
Letnan Verasak menambahkan, "Ibu si anak menunggu di sekolah dan memanggil putrinya. Dia menghubungi gurunya untuk mencoba menemukan putrinya."
"Mereka melihat ke dalam bus dan melihat mayatnya.
"Sopir akan diinterogasi lebih lanjut untuk tindakan hukum karena kami percaya dia lalai dengan mengunci bus dan meninggalkan gadis itu di dalam."
Petugas medis dari Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial telah mengonfirmasi bahwa Nura meninggal karena mati lemas.
BACA JUGA: Demi Dua Anaknya, Seorang Ayah Nekat Bergaun ke Sekolah untuk Rayakan Hari Ibu
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR