2. Berkedok Kuliner Es Krim
Putu Yudha Prawira mengatakan tempat dugem anak di bawah umur atau yang sering dibilang cabe-cabean itu merupakan tempat kuliner.
"Jadi tempat kuliner yang menjual ice Cream itu cuma kedok doang. Karena di lantai tiga, ternyata ada tempat dugem dan sering dilakukan transaksi narkoba dan tempat seks bebas,"kata Putu, Minggu (12/8/2018).
Putu juga mengatakan, ruko yang berada di Komplek MMTC Jalan Selamat Ketaren itu merupakan ruko tingkat tiga di mana untuk lantai pertama dijadikan tempat jualan ice Cream.
BACA JUGA: Roestandi Tsamanov Ternyata Mirip Pria yang Selalu Menyayangi Naysilla
"Sedangkan lantai dua dijadikan tempat pijat dan di sini juga melayani seks bebas. Di lantai tiga dijadikan tempat dugem dan di sini beredar penjualan narkotika seperti ekstasi,"ujar pria dengan melati dua di pundaknya ini.
Dikatakan Putu, pemilik ruko ini termasuk cerdas. Karena menurutnya untuk mengelabui bisnis haramnya dari petugas kepolisian, pemilik ruko Salim Wongso dan Jia Lim membuat bisnis haram mereka di atas bisnis halalnya yang menjual ice Cream.
"Bisnis ice Cream itu diberi nama Ice Cream Garden. Jadi secara kasat mata, tidak kelihatan kalau di lantai dua dan tiga itu sebagai tempat pijat dan dugem. Tapi untungnya kita mendapat informasi dari masyarakat yang menyatakan ada tempat pijat dan dugem di sana. Dan sudah meresahkan masyarakat. Makanya kita razia," kata Putu.
BACA JUGA: Camilan Alita Anak Alice Norin Ini Dapat Tingkatkan Memori Otak juga Haluskan Kulit
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | tribun jakarta |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR