Akhirnya, peneliti temukan korelasi pada tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.
Mereka yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh serta tidak berhasil meraih ujung jari kaki nyatanya memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung jadi kurang baik, efektif dan risiko penyakit jantung juga meningkat.
BACA JUGA: Hati-hati selingkuh berisiko sebabkan serangan jantung mendadak
Peneliti Jepang Dr Yamamoto mengemukakan, walau teori pada jalinan otot punggung serta kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, tetapi karena itu ada studi ini cukup membantu.
Kekakuan otot punggung, kaki serta pembuluh jantung yang sama-sama berhubungan itu karena komposisi kolagennya yang sama.
” Apabila Anda bisa menyentuh jari kaki saat duduk lurus, jantung Anda berarti masih tetap cukup baik. Tetapi apabila tidak bisa, mungkin saja Anda perlu mendatangi kardiolog ” tutur Dr Yamamoto, seorang peneliti Jepang seperti diambil dari New York Times.
Namun Yamamoto menyampaikan tidak selama-lamanya otot kaku yaitu tandanya penyakit jantung, hanya mungkin jantungnya kurang fit serta sehat saja dari yang seharusnya.
Baca juga: Hubungan seks secara rutin dengan pasangan dapat minimalkan risiko serangan jantung
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR