Sebuah studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian dan Marlena Pierce pada 1993 menemukan, nama-nama yang berkelas, sebuah bentuk penghormatan, prestasi akan membawa dampak baik bagi penyandangnya.
BACA JUGA: Tak Hanya Beasiswa S1, Bocah SMP Pemanjat Tiang dari NTT dapat Hadiah Ini dari Menpora!
Malah bisa membuat pemiliknya semakin termotivasi.
Bahkan nama julukanpun bisa membuat seseorang terkenal.
Sebaliknya, nama julukan yang merupakan ledekan, bisa membuat penyandangnya semakin terpuruk.
Kecuali jika dia masa bodoh alias tidak mempedulikan nama julukannya itu.
BACA JUGA: Aksi Heroiknya Viral, Yohanes Dipanggil ke Istana Untuk Bertemu Presiden
Maka dari itu, saat anak mempunyai nama julukan dari temannya yang negatif, orangtua harus segera menetralisirnya.
“Kamu jangan mau jika dipanggil seperti itu.”
“Tenang saja. Itu hanya orang sirik. Kamu aslinya keren.”
Orangtuapun jalan sekali-kali memberikan nama julukan pada anak yang negatif walau tujuannya bercanda, “Si Pesek,” “Si Tembem”.
BACA JUGA: Panjat Tiang Bendera Untuk Betulkan Tali, Bocah NTT Ini Dapat Hadiah Ini Dari PLN!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR