Sang creative director, Wishnutama beralasan konsep tersebut muncul karena adanya keterbatasan.
Hal itu didasarkan atap di SUGBK tidak bisa menahan beban properti terlalu banyak.
BACA JUGA: Jangan Menggunakan Alarm yang Ada di Smartphone, Ini Penjelasannya
Untuk itu, harus dibuat sebuah objek yang besar agar bisa menjangkau pencahayaan yang berada di atap SUGBK.
Panggung gunung tersebut juga menggambarkan kekayaan alam indonesia, dengan menampilkan seperti segala macam tumbuhan dan bunga-bunga di Indonesia.
Source | : | tribun bogor |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR