Ahli kognisi dan perilaku hewan, Lori Marino dan Kristin Allen membuat sebuah buku berjudul The Psychology of Cows.
Marino dan Allen menulis bahwa sapi memiliki kemampuan untuk mempelajari berbagai tugas dengan cepat dan bisa mengingat semua.
Bahkan, sapi bisa menunjukkan respon yang berbeda pada manusia yang berbeda pula.
Mereka memiliki insting yang mendekati emosi seperti manusia.
Misalnya, mereka menunjukkan ketakutan dan kecemasan mereka. Semakin pupil mata mereka melebar, makin takut dan cemas pula mereka.
BACA JUGA: Anak Sulung Suti Karno Segera Menikah, Tengok Paras Cantiknya!
Saat anak-anak sapi dipaksa berpisah dari induknya (disapih), mata induk sapi akan melebar dan meringkik hingga menangis. Hal yang sama juga terjadi pada anak-anak sapi.
Sapi juga bisa mengenali kawanan mereka. Ini penting bahwa saat sapi berada dalam rumah jagal dan siap disembelih, mereka menularkan insting emosi pada sapi lain.
Mereka secara menakjubkan, mungkin tahu bahwa akan segera dibunuh dan nyawa mereka terancam.
Air mata sapi bisa berarti dua hal:
- Mata mereka sakit atau kotor sehingga air mata berfungsi untuk membersihkan mata.
- Air mata menunjukkan kondisi emosi mereka.
Sapi bisa merasakan kondisi yang sesuai dengan insting mereka. Tak hanya saat nyawa mereka terancam, takut dan cemas juga merangsang mereka untuk menangis.
Tapi perlu digaris bawahi, air mata sapi adalah air mata tanpa perasaan.
Hingga saat ini, tak ada ilmuwan yang bisa memberi jawaban yang jelas apakah hewan, termasuk sapi bisa merasakan kesedihan laiknya manusia atau hanya berdasar instring hewani mereka saja.
Jadi, kalau Anda melihat sapi yang menangis, belum tentu dia sedih.
Bisa jadi matanya sakit atau memang insting mereka menyatakan kecemasan dan ketakutan!
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul sapi-kurban-via-vallen-dan-inul-menangis-benarkah-sapi-bisa-merasa-sedih?page=all
Source | : | intisari |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR