Nakita.id - Daging merupakan salah satu makanan yang disukai dan sering dikonsumsi oleh masyarakat.
Menurut Badan kanker World Health Organization (WHO), Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, pada 2015 lalu melaporkan berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun, daging merah dan daging olahan berpotensi menjadi penyebab kanker.
Daging merah mencakup semua jenis daging, seperti daging sapi, babi, kambing hingga domba.
Daging olahan dapat berupa daging kalengan, sosis, ham, pastrami, hot dog dan lainnya.
BACA JUGA: Kerap Terjadi Keracunan Daging Ayam, Kenali Tanda Ayam Matang Sempurna
Menurut laporan itu, makan daging yang diproses secara teratur dikaitkan dengan kanker kolorektal.
Kanker kolorektal merupakan kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau pada bagian bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
Nah, dengan kondisi seperti di atas, tentu Moms ingin tahu bagaimana kondisi tubuh yang berhenti mengonsumsi daging.
Berikut penjelasannya melansir Top 10 Home Remedies.
Peradangan merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan mikroorganisme dan virus penyebab penyakit.
Ketika kita makan daging merah, tubuh akan bereaksi terhadap Neu5Gc atau molekul yang tidak ditemukan dalam tubuh namun ada pada daging merah.
Caranya dengan mengaktifkan peradangan tubuh sebagai respons kekebalan, menurut sebuah studi pada 2015 yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, ketika kita mengonsumsi daging secara teratur, tubuh akan terus merespons dengan cara ini, sehingga peradangan tetap ada.
Selain itu, daging merah juga mengandung senyawa yang disebut L-carnitine.
Senyawa ini memicu penyumbatan arteri ketika berinteraksi dengan bakteri usus, menurut sebuah studi 2013 yang diterbitkan di Nature Medicine.
Arteri tersumbat adalah penyebab kematian nomor satu terkait penyakit jantung.
BACA JUGA: Istri Ari Wibowo Keracunan Ayam Belum Matang, Ini Jenis Bakteri Pada Daging Ayam
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sering mengonsumsi daging dapat memicu timbulnya risiko kanker tertentu, salah satunya kolorektal.
Hal tersebut diungkapkan pada penelitian 2004 silam dalam Environmental and Molecular Mutagenesis.
Ketika daging dimasak atau bahkan diasapi pada suhu tinggi, daging tersebut akan melepaskan bahan kimia tertentu yang mengubah DNA manusia dan membuatnya lebih rentan terhadap kanker, menurut studi tersebut.
Sebuah analisis pola diet jangka panjang dari ribuan orang di Amerika sekaligus Eropa, menunjukkan bahwa vegetarian dengan mereka yang makan daging dalam jumlah rendah hidup lebih lama, menurut sebuah penelitian tahun 2003 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.
Sedangkan menurut studi 2012 yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa dari pola diet ribuan orang, mereka yang mengonsumsi lebih banyak daging merah meninggal lebih cepat dan lebih muda dari penyakit jantung dan kanker.
Mereka yang mengonsumsi daging merah setiap hari meningkatkan kemungkinan kematian hingga 13 persen dan akan naik menjadi 20 persen jika orang tersebut mengonsumsi daging olahan.
Selain 3 kondisi tubuh di atas, seseorang yang mengurangi konsumsi daging juga dapat dengan mudah menurunkan berat badannya.
Mereka juga dapat menjaga tekanan darah serta risiko terkena diabetes menjadi sedikit.
Dampak di atas akan dirasakan oleh seseorang yang lebih sering memakan sayuran dari pada daging, terlebih daging olahan.
BACA JUGA: Selain Daging Ayam Hindari Kebiasaan Mencuci 6 Bahan Makanan Ini Sebelum Dimasak, Berbahaya!
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR