Ayala mengatakan, naluri keibuannya muncul begitu melihat bayi malang tersebut.
Menurutnya, bayi harus mendapatkan kasih sayang melimpah dari orang-orang terdekatnya.
"Momen itu sungguh sedih. Hati saya hancur. Masyarakat harus peka terhadap masalah yang terjadi pada anak-anak," lanjutnya.
BACA JUGA: Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya
Peristiwa itu diabadikan secara diam-diam oleh seorang saksi mata bernama Marcos Heredia. Ia kemudian mengunggah foto Ayala ke Facebook.
"Saya ingin menunjukkan sebuah peristiwa cinta," tulis Heredia di akun Facebook-nya.
Postingan foto Heredia langsung menjadi viral dan mendapatkan reaksi positif dari para warganet. Hingga berita ini diturunkan, foto tersebut telah mendapatkan lebih dari 160.000 likes dan dibagikan sebanyak 113.000 kali.
Secara spontan, sang polwan telah mendonorkan ASI-nya kepada bayi yang notabene bukanlah anaknya.
Lalu, siapa saja yang bisa menerima donasi ASI? Seperti yang dikutip dari situs AIMI-ASI.org bahwa penerima ASI adalah bayi yang mengalami kondisi seperti di bawah ini :
1. Bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan dengan kata lain menderita galaktosemi, penyakit urip sirup mapel dan fenikotenouria.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | New York Times,New York Post,aimi-asi.org |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR