Nakita.id - Organ hati atau liver ialah organ sekresi yang penting untuk mengeluarkan racun dalam tubuh.
Selain itu, fungsi spesifik hati yaitu untuk mengendalikan jumlah gula (glukosa), protein, dan lemak yang masuk ke aliran darah.
Seiring bertambahnya usia kinerja hati dan kesehatan kondisi hati dapat menurun.
Tak hanya karena faktor usia dan gaya hidup, paparan virus atau penyakit pun dapat membuat kinerja hati menjadi tidak maksimal.
BACA JUGA: Berjalan Bisa Jadi Salah Satu Cara Identifikasi Kista Pada Area Miss V
Pada umumnya, gangguan hati memang dialami oleh orang dewasa atau lanjut usia.
Namun kenyataannya gangguan hati juga sering ditemukan pada bayi baru lahir.
Sayangnya, gangguan ini kerap kali tidak disadari dan bahkan diabakan oleh sejumlah orang.
BACA JUGA: Dituduh Miliki Anak Karena Bertubuh Gendut, Via Vallen Buka Suara Tentang Keperawanan
Dilansir dari Mom Junction, ada beberapa faktor penyebab yang dapat membuat gangguan hati pada bayi.
1. Infeksi
Virus dan parasit tertentu dapat memberi efek negatif pada fungsi hati. Ini dapat menyebabkan peradangan hati, dan bayi Anda mungkin memiliki risiko mengembangkan Hepatitis A, B atau C.
2. Sistem Imun Abnormal
Ada penyakit khusus yang mempengaruhi hati dan dapat menyebabkan masalah hati pada bayi Anda. Beberapa penyakit termasuk hepatitis autoimun dan sirosis bilier primer.
BACA JUGA: Selain Jeruk, Ini Buah Lainnya yang Sebaiknya Dihindari Ibu Menyusui
3. Genetika
Jika bayi Anda mewarisi gen abnormal dari salah satu atau kedua orang tua, ia berisiko lebih besar mengalami masalah hati. Beberapa penyakit hati yang diinduksi secara genetik adalah penyakit Wilson, Hemochromatosis.
4. Kanker
Jika bayi Anda mengalami pertumbuhan kanker di hati atau saluran empedu, risiko kerusakan hati tinggi.
BACA JUGA: Unik! Ini Tips Andien Agar Terhindar Dari Baby Blues dan Postpartum Depression
Adapun beberapa tanda gangguan hati yang perlu diwaspadai ialah:
Penyakit kuning
Salah satu penyakit hati yang kerap dialami oleh bayi ialah penyakit kuning.
Penyakit ini membuat kulit dan mata bayi bisa menjadi pucat dan kekuningan.
Perubahan warna kulit terjadi karena tingginya tingkat bilirubin dalam aliran darah.
Tandanya mungkin menderita demam tinggi disertai menggigil dan muntah.
Cholestasi
Aliran empedu terbatas mengalir melalui hati dan hati dapat menjadi sangat terpengaruh.
BACA JUGA: BPOM: Ini Daftar Produk Kosmetik Berbahaya, Ada Merek Terkenal Juga!
Pembesaran Hati
Jika dokter mendiagnosa bayi dengan pembesaran hati atau hepatomegali, bayi mungkin akan menangis lebih sering karena sakit perut yang intens.
Varises Esofagus
Pembuluh darah yang melebar di dinding esofagus rentan mengalami perdarahan.
BACA JUGA: Belajar Dari Pengalaman Mona Ratuliu, Kenali Penyakit Pitiriasis Alba
Asites
Bayi mungkin mengalami penumpukan cairan mendadak di rongga perut dan perutnya membengkak.
Muntah darah
Gangguan hati juga dapat ditandai dengan adanya muntah darah bila kondisi tersebut mempengaruhi saluran GI bagian atas (gastrointestinal)
Selain muntah darah bisa juga ditandai dengan feses berdarah, kehilangan selera makan, mual, berat badan bertambah, dan air seni kuning.
BACA JUGA: 5 Efek Samping Bawang Putih yang Tak Terduga, Bisa Memperburuk Infeksi Vagina
Source | : | mom junction |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR