Menurut Dr. Linda Katz, M.D., M.P.H., direktur FDA of Office Cosmetic and Colours, saat ingin mentato tubuh perhatikan hal berikut ini:
1. Meskipun bisa mendapatkan infeksi serius dari praktik dan peralatan yang tidak higienis yang tidak steril, infeksi juga dapat terjadi akibat tinta yang terkontaminasi bakteri atau jamur.
Menggunakan air non-steril untuk mencairkan pigmen (bahan yang menambah warna) adalah penyebab umum terjadinya infeksi, meskipun bukan satu-satunya.
Tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah tinta aman. Tinta dapat terkontaminasi bahkan jika wadah disegel atau ada label steril.
Tribunnews
Seorang perempuan sedang ditato
2. Penelitian yang dipublikasikan telah melaporkan bahwa beberapa tinta mengandung pigmen yang digunakan pada toner printer atau cat mobil.
FDA belum menyetujui pigmen untuk injeksi ke kulit untuk tujuan kecantikan. FDA meninjau laporan reaksi merugikan atau infeksi dari konsumen dan penyedia layanan kesehatan.
3. Reaksi ruam — kemerahan atau benjolan — di kulit yang ditato adalah yang kerap dijumpai usai tindakan tato. Bahkan kita bisa mengalami demam.
Infeksi yang lebih agresif dapat menyebabkan demam tinggi, gemetar, kedinginan, dan berkeringat.
Mengobati infeksi semacam itu mungkin memerlukan berbagai antibiotik — mungkin selama berbulan-bulan — atau bahkan rawat inap dan / atau pembedahan.
Ruam juga bisa berarti Anda mengalami reaksi alergi. Dan karena tinta itu permanen, reaksinya akan terus berlanjut.
KOMENTAR