Nakita.id - Terkadang kehamilan itu sendiri dan kondisi fisik seperti mual dan berat badan yang menyebabkan seorang perempuan stres.
Padahal, setiap bentuk stres yang dialami ibu hamil memiliki dampak langsung pada bayi dalam kandungan.
Selain itu, ada beberapa faktor eksternal seperti kematian anggota keluarga baru-baru ini atau masalah keuangan yang menjadi penyebab stres.
Faktor lain seperti depresi, rasisme atau sifat kehamilan adalah hal yang tidak direncanakan yang menjadi penyebab semua itu.
Baca Juga : Ibu Hamil Perlu Banyak Jalan Kaki, Ini Manfaatnya untuk Janin!
Penting bagi Moms untuk mengetahui dari awal dan mencari solusinya agar semakin baik untuk Moms dan bayi Moms yang belum lahir.
Berikut adalah cara-cara di mana stres memengaruhi bayi dalam kandungan:
1. Peningkatan denyut jantung janin
Saat seseorang tertekan, tubuh melepaskan sejumlah hormon stres. Efek dari ini adalah peningkatan mendadak pada denyut jantung Moms.
Ini jelas bukan hal baik untuk perempuan hamil. Karena anak tumbuh di dalam diri Moms, sudah jelas bahwa anak mengambil semua gizi dari Moms.
Perubahan mendadak dalam salah satu parameter tubuh Moms akan berbahaya bagi bayi.
Jadi, demi keselamatan anak Moms, disarankan agar Moms menjauhkan diri dari stres.
2. Respons peradangan
Ini terlihat pada kasus bayi belum lahir yang ibunya mengalami stres dalam jangka waktu yang lama.
Penting untuk memahami saat dalam kandungan semua inderanya berkembang.
Jika tubuh lebih banyak stres daripada yang biasanya, ini akan menyebabkan sistem manajemen stres tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.
Ini berarti baik jangka pendek maupun konsekuensi panjang untuk Si Kecil.
Baca Juga : Ibu Hamil Perlu Tahu, 8 Hal Ini Paling Disukai Janin Dalam Kandungan
Dalam banyak kasus, terlihat bahwa ini bereaksi berlebihan dan mengirimkan respons peradangan.
Respons peradangan ini memiliki dampak langsung pada kesehatan janin secara keseluruhan selama sembilan bulan dan dapat berdampak pada kelahiran juga.
3. Berat badan lahir rendah
Karena tingkat stres yang tinggi, janin tidak mampu menyerap nutrisi dari tubuh ibunya dengan baik.
Akibatnya, berat badan bayi menjadi lebih kecil dari apa yang diharapkan. Ini dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi saat lahir.
Baca Juga : Minum Air dalam Kemasan Botol Plastik Berisiko Untuk Ibu Hamil dan Janin, Ini Sebabnya!
Dalam beberapa kasus ekstrem, ini juga dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Jadi, jika Moms ingin proses persalinan lancar dan aman bagi bayi, penting untuk memastikan bahwa Moms terhindar dari stres dalam bentuk apa pun.
4. Perkembangan otak janin
Dokter telah menetapkan dampak langsung dari stres ibu pada perkembangan otak janin. Ini memiliki dampak jangka panjang pada anak.
Dalam kasus ekstrem, hal yang sama mungkin tidak terlihat selama beberapa tahun setelah kelahiran, namun saat anak tumbuh perubahan halus dalam perilaku anak.
Baca Juga : 10 Hal Ini Paling Dibenci Janin Dalam Kandungan, Jangan Lakukan!
Ini mungkin berkisar dari ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada perubahan tempramen yang tiba-tiba.
Selain itu, stres juga meningkatkan risiko hipertensi pada anak tersebut.
5. Keguguran
Dokter telah menetapkan bahwa stres dalam bentuk apa pun menyebabkan kerusakan kimia di rahim.
Ini karena karena pelepasan hormon corticotropin (CRH). Tingginya kadar CRH dalam aliran darah dapat memicu kontraksi uterus yang kuat. Kontraksi uterus yang tinggi dapat menyebabkan keguguran.
Baca Juga : Sabun dan Krim Berbahan Oat, Solusi Untuk Melembapkan Kulit Bayi
Dengan demikian, penting untuk dicatat bahwa tingkat stres yang tinggi pada ibu hamil dapat berisiko pada bayi yang belum lahir.
Jika Moms menginginkan yang terbaik untuk bayi Moms, hal pertama dan terpenting yang harus Moms lakukan adalah memastikan bahwa Moms tidak mengalami bentuk gejolak fisik dan Moms sehat secara mental. (*)
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR