Nakita.id - Saat persalinan normal dinyatakan terlalu berisiko untuk seorang ibu hamil, biasanya para dokter akan menyarankan persalinan operasi caesar.
Biasanya operasi ini dilakukan ketika bayi besar, panggul sempit, plasenta previa totalis/plasenta terletak di bawah dan menghalangi jalan lahir, atau adanya gangguan presentasi seperti letak lintang.
Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini
Meskipun operasi ini dipandang sebelah mata karena terlihat aman, tetapi pada kenyataannya operasi caesar memiliki risiko yang sama besar seperti persalinan normal.
Sebab nyawa ibu hamil dan bayi menjadi taruhannya.
Meskipun cukup berbahaya tetapi sayangnya sering kali beredar beberapa mitos yang tidak benar mengenai operasi caesar.
Berikut ini beberapa mitos yang sebaiknya tidak perlu Moms khawatirkan.
Baca Juga : Dul Ingin Taaruf, Maia Ingin Kenalkan Dengan Sosok Gadis Cantik Nashwa Zahira
Mitos: Jika melalukan operasi caesar tidak bisa skin to skin dengan bayi
Salah satu alasan banyak ibu hamil yang tidak mau melakukan operasi caesar ialah karena mitos yang mengatakan tidak bisa melakukan skin to skin.
Seperti yang kita ketahui, skin to skin di awal kelahiran memiliki banyak manfaat.
Namun Jonathan Schaffir, MD, obgyn di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus menentang hal tersebut.
"Area di mana bekas luka mungkin sedikit lunak, tetapi ada banyak kulit lain yang tersedia bagi bayi untuk melakukan kontak," ujarnya.
Mitos: Terlalu sulit untuk menyusui bayi setelah operasi caesar
Menyusui secara langsung atau tidak ialah keputusan yang sangat pribadi.
Menyusui pada ibu yang melakukan operasi caesar memang tidak mustahil, tetapi tidak dapat dipungkiri membutuhkan sedikit kesabaran.
Sebab dibutuhkan waktu lebih lama bagi ibu yang melahirkan melalui operasi caesar untuk memulai menyusui daripada mereka yang melahirkan secara normal.
Baca Juga : Si Kecil Mengalami Tongue Tie? Segera Atasi Dengan Cara Ini Moms
Kabar baiknya American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan, tingkat menyusui tidak terlalu dengan proses melahirkan.
Hanya saja, ibu yang melakukan operasi caesar mungkin masih akan merasakan nyeri.
Dr. Schaffir menyarankan memosisikan bayi dalam "football hold" di samping payudara.
Mitos: Jika sudah menjalani operasi caesar tidak akan bisa melahirkan secara normal
Moms tak perlu khawatir, menjalani operasi caesar tidak akan menghalangi Moms menjalani persalinan normal di kemudian hari.
Hal ini dikenal sebagai VBAC.
Jika Moms ingin melahirkan secara normal setelah operasi caesar, Moms akan menjalani apa yang disebut percobaan atau persalinan setelah bedah caesar atau TOLAC.
Uji coba ini akan menentukan apakah aman untuk bergerak maju dengan VBAC.
Untungnya, hasilnya positif bagi kebanyakan wanita.
Menurut ACOG, sekitar 60% hingga 80% wanita yang menjalani TOLAC berhasil melahirkan secara normal.
Secara keseluruhan, operasi caesar sebelumnya akan berdampak kecil pada persalinan normal di masa depan.
Baca Juga : Tiga Hal Ini Akibatkan Anak Kelainan, Karena Terlambat Berjalan
Mitos: Operasi caesar lebih mudah daripada persalinan normal
March of Dimes menunjukkan risiko komplikasi selama persalinan dan kelahiran normal lebih besar dibandingkan operasi caesar.
Oleh karena itu operasi caesar kerap kali dianggap lebih baik dan aman dibandingkan dengan persalinan normal.
Namun pada kenyataannya, para ahli medis lainnya mengungkapkan bahwa operasi caesar harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Meskipun operasi caesar umumnya aman, "dengan pembedahan perut, ada risiko perdarahan yang berlebihan, infeksi, atau cedera pada struktur di sekitar lokasi, seperti kandung kemih dan usus," catatan Dr. Schaffir.
Baca Juga : 14 Tahun Menjadi Usia Paling Berbahaya Untuk Anak, Kenapa Ya?
Mitos: Masa pemulihan untuk operasi caesar dan persalinan normal sama
Wanita yang melahirkan melalui operasi caesar biasanya dapat pulang antara tiga hingga lima hari setelah prosedur dengan masa pemulihan hingga empat minggu.
Adapun wanita yang menjalani persalinan per vaginam atau normal biasanya meninggalkan rumah sakit setelah satu atau dua hari dan membutuhkan sekitar satu hingga dua minggu untuk pulih.
Moms juga perlu menahan diri dari olahraga berat, mengangkat benda berat, dan berhubungan seks untuk sementara waktu setelah melakukan operasi caesar.
Masa pemulihan adalah saat yang tepat untuk meminta bantuan dari teman dan keluarga. Jadi jangan merasa bersalah meminta bantuan.
Baca Juga : Awas! Minuman ini Sebabkan Resiko Asma Pada Anak Sejak dalam Kandungan
Mitos: Ada batasan jumlah jaitan bekas operasi caesar
Tidak ada jumlah batasan untuk operasi caesar yang aman.
Namun, risiko medis naik dengan setiap prosedur.
The Mayo Clinic menunjukkan bekas luka uterus, cedera kandung kemih dan usus, perdarahan, dan komplikasi dengan plasenta sebagai beberapa risiko yang datang dengan ulangan operasi caesar.
Mitos: Tdak akan merasakan apa pun selama bedah caesar
Dengan anestesi, rasa sakit bukanlah sensasi yang normal untuk dialami selama operasi caesar.
Namun Moms tetap mungkin merasakan tekanan atau dorongan.
Sebab bagaimanapun, ada bayi yang keluar dari perut Moms.
Mual dan muntah baik sebelum atau sesudah operasi caesar juga cukup normal.
Ulasan dari Cochrane Pregnancy and Childbirth Group menjelaskan, gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh tekanan darah rendah wanita atau obat-obatan yang diberikan selama operasi caesar.
Baca Juga : Anak Sandra Dewi Berusia 8 Bulan, Hati-hati Dengan Perubahan Ini Moms!
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR