"Mungkin nanti kita akan mengadakan 3 hari saja yang dilaksanakan pagi di tingkat universitas.
Tiap tahun kita selalu evaluasi, tinggal nunggu rektor saja karena masih di luar. Kejadian ini di luar dugaan kami," terangnya.
Pihaknya juga akan mengubah paradigma mahasiswa baru agar tidak hanya karena takut terlambat dihukum, ia tergesa-gesa.
"Mungkin nanti ini akan kita ubah sebagai evaluasi.
Itu adalah pembelajaran untuk kita semua.
Terakhir kami mendengar dari pihak tetuanya di sana, mereka sudah menganggap kejadian seperti ini siapapun bisa mengalami," tambahnya.
Baca Juga : Kisah Tiga Perempuan Kota Cantik Menikah dengan Pria Suku Pedalaman, Karena Cinta?
Sementara Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, I Made Sara mengatakan bahwa pelaksanaan PKKMB di fakultas telah mengikuti pelaksanaan di tingkat fakultas sebelumnya.
"Saya selalu mem-briefing sesuai arahan Pak Rektor dan saya menekankan kepada panitia agar pelaksanaannya lebih baik daripada di tingkat universitas," kata Sara.
Sebatas pengetahuan Sara, PKKMB ini baru dimulai pukul 06.00 WITA, yang diawali dengan melakukan absensi lalu pembersihan
"Ini di luar jangkauan kita. Saya bertanya pada mahasiswa baru lain apakah ada tekanan, mereka jawab tidak ada.
Saya dengar, katanya mereka ada yang berangkat jam 3 pagi pulang jam 11 malam. Padahal pulangnya jam 6 dan paling lambat jam 7 malam," tutur Sara.
Baca Juga : Kriss Hatta Bangga Jadi Duda Keren, Langsung Tawarkan Diri untuk Perempuan Lain!
Sara menambahkan, selama ini pelaksanaan PKKMB berlangsung tanpa ada hal-hal aneh, juga tak ada perpeloncoan.
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Source | : | tribun bali |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR