"Alasannya tersangka memakai sabu-sabu sebagai penambah stamina," ujar Sujatmiko.
Kasus penyalahgunaan narkotika masih sering terjadi di Indonesia.
Setiap kali pengguna narkoba tertangkap tangan biasanya akan berdalih barang terlarang tersebut sebagai penambah stamina.
Mungkin sejumlah pengguna narkotika lainnya juga merasa stamina lebih bertenaga jika mengonsumsi narkoba.
Tetapi, memilih narkoba jenis apa pun sebagai penambah stamina bukan ide yang terbaik dan merupakan kesalahan yang sangat fatal.
Justru narkoba memberikan dampak buruk yang terjadi jangka panjang yang sering kali tak dipedulikan orang.
Sama halnya dengan menghisap rokok yang memberikan dampak buruk pada kesehatan yang terjadi di kemudian hari.
Baca Juga : Suami Shezy Idris Sudah Ingin Cerai 6 Tahun Lalu, Ternyata Begini Konflik Rumah Tangganya!
Umumnya narkoba dibagi menjadi tiga golongan, yaitu stimulan, depresan, dan halusinogen.
Narkoba jenis stimulan memiliki efek merangsang tubuh menjadi lebih bersemangat dan tidak mudah lelah. Contohnya kokain, sabu-sabu, dan ekstasi.
Narkoba jenis depresan merangsang tubuh menjadi lebih tenang dan mengantuk. Seperti morfin dan opium.
Narkoba jenis halusinogen memiliki efek mengacaukan persepsi di otak, membuat pemakainya berhalusinasi. Contohnya ganja dan LSD.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | news,livestrong |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR