Kabar tersebut kemudian diteruskan dan diinformasikan secara tertulis melalui situs resmi Kemensetneg.
"Pemerintah tidak merencanakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat," tegas Menteri Energu dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam press conference di Kamtor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/9/2018) lalu.
Baca Juga : Ibunda Hilda Vitria Bingung Fakta Pernikahan Anaknya Dengan Kriss Hatta, Ya Ngga Tahu Juga ya!
Tak hanya itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa hingga semester pertama 2018, penerimaan Negara lebih baik dari periode 2017 sehingga hingga kini belum ada rencana mengarah ke menaikkan harga BBM.
Bahkan, penerimaan negara di subsektor migas jauh lebih baik dan lebih besar dibandingkan semester pertama di tahun lalu.
"Bahkan setelah dikurangi tambahan subsidi solar tahun ini, angkanya masih positif," tambah Jonan.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menuturkan bahwa angka BBM di semester ini mampu menutup beban tambahan subsidi hingga akhir 2018 mendatang.
Baca Juga : Dibacok Suaminya, Seorang Perempuan Berjalan Tertatih Bersimbah Darah Sejauh 2 Km
Dengan demikian, pihaknya optimis bahwa neraca migas yang bersinyal positif ini tidak akan naik hanya karena imbas melonjaknya nilai tukar dolar AS.
"Melihat ini semua, apakah perlu BBM naik? Saya pikir tidak," tambahnya.
Isu ini juga ternyata ditanggapi pihak Pertamina.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | pertamina |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR