Sehingga bukan menjadi hal yang tabu bila pasangan yang memiliki kecenderungan sifat emosional jauh lebih tidak bisa memepertahankan pernikahan dan memilih untuk berpisah.
Perselingkuhan
Masalah ini seolah tak pernah berhasil diselesaikan dan dipecahkan dengan jalan damai.
Menurut studi, 1.500 pasangan selingkuh akan mengulangi masalah tersebut, dan kemudian akan memutuskan berhenti membina rumah tangga karena selalu merasa tak cocok dengan pasangan sendiri.
Perselingkuhan menjadi satu-satunya alasan pasangan tak lagi ingin mempertahankan hubungan rumah tangga karena tak mau dicurangi terus-menerus.
Terlebih lagi, bila perselingkuhan tersebut justru makin bertumbuh subur benih cintanya, sudah dipastikan, jurang perceraian tinggal satu jengkal di depan mata.
Meski berusaha dipertahankan, nyatanya perselingkuhan memang tak selalu menguntungkan untuk membuat pasangan suami-istri tetap bertahan di jalur pernikahannya.
Berdasarkan berbagai faktor perceraian tersebut, akan muncul garis lurus menjadi faktor pembunuhan.
Baca Juga : Begini Jawaban Raffi Ahmad Saat Diajak Nagita Slavina Program Hamil Bayi Kembar
Bukan tak mungkin, pasangan memutuskan perceraian di kedua belah pihak.
Banyak kasus perceraian yang tak disetujui salah satu pihak sehingga menimbulkan pertengkaran dan cekcok yang makin menambah panjang permasalahan.
Bahkan belakangan ini, makin marak peristiwa kekerasan bahkan banyak pula yang sampai sampai hati melakukan perceraian, hanya karena pasangannya meminta bercerai, atau sebaliknya, pasangannya tak ingin diceraikan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nypost,independent.co.uk,Kompas.com,Bustle,Nakita.id,Bussines Insider |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR