Nakita.id.- Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Moms sering mendengar pepatah itu, bukan?
Nah, ternyata hal itu juga berlaku dalam hal minum air. Bila kebanyakan, akan menimbulkan petaka.
Meskipun kita sudah mengetahui bahwa manfaat minum air putih dapat mengatasi dehidrasi yang berakibat fatal, namun berlebihan juga bukan hal yang bagus.
Ada beberapa kasus ekstrem yang ternyata disebabkan oleh kebanyakan minum air putih.
Baca Juga : Kebutuhan Minum Setiap Orang Berbeda, Ini Cara Mengetahuinya
Berikut ulasannya seperti dikutip dari WebMD, mengapa kita tidak boleh mengonsumsi air putih banyak-banyak.
1. Berisiko pada ginjal
Moms akan melihat adanya peningkatan frekuensi kencing jika kebanyakan minum air putih.
Secara ilmiah, jika Moms buang air kecil berlebihan maka ginjal pun harus bekerja banyak untuk menstabilkan sistem di dalam tubuh Moms.
Apabila meminum banyak air tanpa istirahat yang tepat, darah dalam tubuh Moms menjadi encer dan ginjal tidak dapat menyaring sampah dengan baik untuk menjaga keseimbangan natrium.
Efeknya adalah menyebabkan kelelahan, mual, dan jelas sering buang air kecil.
2. Berbahaya pada jantung
Jika Moms minum air terlalu banyak dari takaran yang seharusnya, maka hal itu akan melampaui total volume air di dalam tubuh Moms.
Peningkatan volume darah secara teratur dapat memberikan tekanan yang bisa membahayakan jantung dan juga pembuluh darah.
Kemungkinannya ada dua, kebocoran pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah. Tentu Moms tidak akan memilih dua-duanya, bukan?
Baca Juga : Simak, Ini 5 Fakta Olahraga di Malam Hari Lebih Banyak Manfaatnya
3. Memengaruhi sistem peredaran darah
Jika Moms minum terlalu banyak air sekaligus, maka hal itu dapat mencairkan cairan tubuh.
Tingkat natrium dalam tubuh bisa menjadi sangat rendah dan mengakibatkan sel-sel Moms membengkak.
Bahkan bisa membuat sel-sel otak Moms bengkak dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, atau kasus terburuk adalah koma.
Nah, dari penjelasan di atas, hendaknya Moms sewajarnya dalam mengonsumsi air putih. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR