Nakita.id – Penyakit bisul dan korengan bisa terjadi pada siapapun, termasuk pada anak kita.
Bahkan meskipun kita sudah menjaga makanan dan kebersihan anak, kita harus tetap waspada, Moms.
Yuk, kenali kedua penyakit ini dan pencegahannya.
Bisul (Furunkel)
Inilah radang pada kulit akibat infeksi kuman Staphylococcus aureus.
Bisul bisa menyerang siapa saja dari golongan usia berapa pun.
Baca Juga : Cuaca Panas! Inilah Cara Agar AC Cepat Dingin, Nggak Perlu Kipas-kipas
Tidak benar anggapan yang mengatakan bisul muncul lantaran terlalu banyak makan telur, meskipun terkadang kasus seperti itu dapat terjadi.
Terjadinya bisul umumnya karena faktor gesekan dan tekanan serta kelembapan, seperti yang sering dialami lipatan kulit bokong, ketiak, dan punggung.
Bisul dikatakan sering ”beranak” karena dapat muncul beberapa lagi di sekitar bisul pertama, terutama bila dilakukan pemencetan.
Selanjutnya bisa terjadi abses atau pembengkakan besar.
Bisul matang atau bernanah menandakan sudah terjadi peradangan dan kerusakan jaringan yang lebih parah.
Setelah sembuh (bisul mengering) kulit bekas bisul bisa berongga (berparut).
Begitu pula bila isi bisul dipaksa keluar (dipencet), infeksi dapat meluas dan penyembuhannya akan meninggalkan bekas yang tidak sedap dipandang.
Walaupun kulit anak masih tumbuh dan berkembang, jaringan kulit yang rusak tadi akan membekas.
Cara mengatasi:
Kala bisul masih kecil, segera oleskan salep ichtyol atau krim antibiotik.
Kondisi bisul yang sudah membesar, agak dalam dan bernanah, umumnya membutuhkan obat antibiotik oral/minum.
Konsultasikan pada dokter kulit atau dokter anak.
Baca Juga : Begini Cara Memilih Ikan Tuna yang Segar, Jangan Sampai Salah!
Korengan (Impetigo)
Penyakit kulit ini disebabkan oleh infeksi bakteri.
Awalnya muncul sebagai bintil-bintil merah yang gatal.
Bila digaruk akan terjadi luka dan mengering dengan kerak yang tebal, terkadang berwarna kuning madu.
Bila luka yang hampir sembuh digaruk, biasanya akan terjadi infeksi berulang dengan nanah dan proses sembuh yang lebih lama.
Cara mengatasi:
Tahan jangan sampai bintil-bintil maupun luka koreng digaruk.
Jaga kebersihan luka dan sekitarnya.
Cuci tangan anak dengan teratur dan potong kuku tangannya agar tetap pendek dan bersih.
Koreng dapat diobati dengan salep atau krim antibiotik yang mengandung Mupirocin 2% sebanyak 2 kali sehari sampai sembuh, tepat di daerah koreng.
Baca Juga : Kenali Gejala Awal Kanker Darah yang Rentan Terjadi Pada Anak
Koreng dan bekas-bekas hitamnya juga bisa terjadi akibat bentol gigitan nyamuk yang digaruk dan mengalami infeksi sekunder.
Jika bentol tidak digaruk, tidak akan terjadi korengan.
Untuk mencegah terjadinya korengan, segera oleskan krim penghilang gatal sesaat setelah bentol muncul.
Dengan begitu, pada anak tidak muncul keinginan menggaruk.
Baca Juga : Yuk Bandingkan, Kubis Merah dan Kubis Hijau, Mana yang Lebih Sehat?
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR