Nakita.id - Aktris cantik Zaskia Adya Mecca nampaknya kini tengah menikmati perannya sebagai seorang ibu.
Setelah menikah dengan Hanung Bramantyo pada 14 September 2009 lalu, Zaskia disibukan dengan mengurus kelima orang anaknya.
Yakni Barmastya Bhumi Brawijaya, Kanna Sybilla Bramantyo, Kala Madali Bramantyo, Bhai Kaba Bramantyo, dan Bhre Kata Bramantyo.
Baca Juga : Zaskia Mecca Justru Kabur dari Jakarta Saat Ulang Tahunnya, Ini Alasannya
Seperti baru-baru ini, Zaskia terlihat tengah menemani Kaba yang tengah menghadiri acara sekolahnya.
Kaba terlihat lucu dengan kostum pelangi yang berwarna-warni.
Menurut penjelasannya Zaskia, hanya ada satu syarat agar Kaba mau mengenakan kostum pelangi tersebut.
Sayangnya, satu syarat tersebut dapat membuatnya mengalami sugar rush.
"Syarat: Selama pake kostum harus supply permen! Selesai acara: Sugar Rush," tulis Zaskia dalam unggahannya Rabu (12/9).
Lantas, benarkah anak kecil dapat mengalami sugar rush setelah banyak mengonsumsi permen atau gula?
Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini
Sugar rush adalah kondisi anak yang sangat aktif dan lebih bersemangat setelah ia mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Menurut Ludwig, sugar rush terjadi ketika konsumsi karbohidrat tinggi glikemik menyebabkan kadar gula darah anak-anak naik dengan cepat dan kemudian jatuh.
Peningkatan cepat ini memberikan dorongan energi bagi anak-anak, diikuti dengan cepat pula oleh kemerosotan dalam tingkat energi.
Si Kecil yang mengalami sugar rush pada umumnya mengalami peningkatan energi dan akhirnya sulit untuk fokus pada suatu hal.
Namun, pendapat tersebut bebanding terbalik dengan yang dijelaskan oleh American Dietetic Association (ADA).
Baca Juga : 11 Manfaat Kacang Untuk Kehamilan, Cegah Risiko Lahir Prematur Hingga Preeklamsia
Menurutnya, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa ada kaitannya gula atau makanan manis yang dapat menyebabkan hiperaktif pada Si Kecil.
Seorang ahli dari ADA, Keith Thomas Ayoob mengatakan sugar rush adalah sebuah mitos yang sudah berkembang sekitar tahun 1970, ketika seorang dokter mengurangi gula pada makanan yang dikonsumsi anak-anak dan kemudian membawa perilaku anak membaik.
Selain itu, beberapa penelitian lain menunjukan bahwa gula tidak menyebabkan hiperaktif.
Beberapa tetes air gula justru dapat menenangkan bayi yang rewel.
Baca Juga : Belajar Dari Pengalaman Mona Ratuliu, Kenali Penyakit Pitiriasis Alba
Sebab ketiga gula memasuki aliran darah dan mencapai otak, gula secara temporer meningkatkan neurokimia yang menenangkan seperti serotonin.
Bahkan saat ini, beberapa peneliti mencoba menemukan hubungan antara konsumsi gula dan hiperaktif, atau bahkan Attention Deficit Hyperactivity disorder (ADHD) dalam jangka panjang.
Namun tidak ada yang dapat membuktikan secara pasti bahwa gula menciptakan rush atau membuat seseorang menjadi hiperaktif.
Terlepas dari benar tidaknya kondisi sugar rush, ADA menyarankan agar orangtua untuk membatasi konsumsi gula pada Si Kecil.
Pasalnya gula dapat melenyapkan selera Si kecil untuk makan makanan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran.
Baca Juga : Pasrah Didandani Anak, Wajah Vino G Bastian Jadi Mirip Andre Taulany
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Instagram,Parents,live strong,mom junction |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR