Hanya dalam dua minggu bermain game, peserta studi menunjukkan konektivitas yang lebih besar di jalur otak yang didedikasikan untuk empati yaitu berbagi pengalaman dan pengambilan perspektif.
Meskipun tidak semua anak yang memainkan permainan menunjukkan peningkatan dalam ukuran perilaku akurasi empatik, namun para peneliti menyimpulkan bahwa hal itu mungkin karena sebagian besar peserta menganggap game itu cukup mudah.
Jadi, tim riset melihat adanya potensi positif video game yang dapat menumbuhkan kesadaran sosial anak-anak.
"Masalahnya bukan medianya, masalahnya adalah pesannya (yang dibawa game)," Davidson menjelaskan.
"Jika kita bisa membuat produsen game menyikapi ini dengan serius dan merancang game yang memupuk hati daripada membunuh (pemikiran) orang, pikirkan tentang bagaimana bermanfaat yang bisa untuk perkembangan sosial dan emosional anak-anak," pungkasnya.
Baca Juga : Cegah Cairan Ketuban Rendah yang Bahayakan Janin Dengan Cara Ini
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Health Line |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR