Nakita.id - Meski rumah dianggap sebagai tempat teraman bagi keuarga, ternyata ada beberapa barang rumah yang justru disebut sebagai barang beracun.
Beberapa produk, seperti bahan pembersih, pemadam api dan pestisida, secara luas diketahui berbahaya bagi kesehatan kita.
Tapi ternyata ada produk lainnya yang tidak kalah berbahaya, seperti empat barang yang biasa terdapat di dalam rumah di bawah ini, seperti yang dilansir dari iDEA Online.
Baca Juga : Karena Selingkuh, Profesor ini Bunuh Istri dan Anak dengan Bola Yoga yang Diisi Gas Beracun!
1. Penyegar udara
Penyegar udara, baik itu dalam bentuk spritzes, semprotan, diffusers, gel atau plug-in, menjanjikan untuk menutupi bau dengan aroma yang tenang.
Namun dalam banyak kasus, penyegar udara memberikan jauh dari yang mereka janjikan.
Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, penyegar udara mengandung phthalates.
Yakni kelas bahan kimia yang terbukti menyebabkan kanker, keracunan hati, toksisitas ginjal dan masalah reproduksi pada hewan percobaan.
Terlebih lagi, penyegar udara juga mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan senyawa organik volatil (VOC).
Baca Juga : Kaget Dapat Kata Kasar Dari Anak 6 SD, Okie Agustina Minta Orangtua Lebih Peduli Medsos Anak
2. Vinyl
Baca Juga : [VIDEO] Berikut Rekomendasi Pemberian Makan Untuk Mencegah Stunting
Ada kepuasan tersendiri ketika menghirup sesuatu yang baru, baik itu mobil baru, lantai baru maupun sepatu baru.
Sayangnya, yang berbau 'baru' tersebut biasanya menandakan kehadiran Polyvinyl chloride (PVC) atau plastik berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
PVC (atau vinyl) umumnya ditemukan dalam barang-barang rumah tangga sehari-hari seperti mainan dan kasur yang ditiup, tirai dan tikar mandi, serta perlengkapan pipa dan lantai.
Karsinogen dan endokrin dikenal disruptor, PVC mengandung phthalates, memimpin dan senyawa lain yang dikenal mengganggu perkembangan anak dan menyebabkan kerusakan pada hati, pernafasan pusat dan sistem saraf.
Baca Juga : Cara Menghidangkan Nasi yang Biasa Dilakukan Ini Ternyata Bisa Beracun
3. Philodendrons
Mungkin Moms sering menemukan tanaman hias ini di beberapa rumah.
Sebab, tumbuhan ini memang biasa digunakan sebagai tanaman hias.
Ini tanaman hias hangat sangat beracun bagi manusia dan hewan peliharaan.
Bahkan, menelannya dapat menyebabkan terbakar, melepuh dan bengkak pada bibir, lidah dan tenggorokan; terbakar dan iritasi mata; bicara cadel; iritasi kulit, mual, muntah dan diare.
Baca Juga : Istri Jeremy Thomas Dituding Idap Anoreksia, Kenali Tanda dan Gejalanya Agar Tak Terlambat!
Menurut National Library of Medicine, bahan beracun di Philodendrons adalah kalsium oksalat, suatu senyawa kimia yang membentuk kristal seperti amplop, yang dikenal pada tanaman sebagai raphides.
Baca Juga : Enno Lerian Seminggu Tak Makan Nasi, Berat Badannya Turun Sebanyak Ini
Senyawa ini juga ditemukan di Peace Lilies, Calla Lilies dan Elephant Ear, antara tanaman hias umum lainnya.
4. Humidifier
Kebanyakan orang mengetahui manfaat kesehatan dari humidifier.
Benda ini dikenal dapat menambah kelembaban ke udara untuk mengobati kekeringan dan iritasi kulit, tenggorokan hidung dan bibir.
Selain itu, humidifier juga dipercaya dapat menangkal penyakit flu.
Tapi, apa yang kebanyakan orang tidak tahu tentang humidifier adalah ini bisa menjadi sangat beracun dari waktu ke waktu.
Baca Juga : [VIDEO] Risiko Jika Anak-anak Mengalami Stunting, Menyeramkan!
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), studi terbaru oleh EPA dan Komisi Keamanan Produk Konsume menunjukkan, humidifier kotor dapat membubarkan mikroorganisme dan mineral ke dalam ruangan udara.
Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan, terutama pada orang yang menderita asma dan alergi.
Untungnya, perawatan yang tepat dan pembersihan dapat mencegah pertumbuhan dan emisi bakteri berbahaya tersebut.
Baca Juga : Sering Dipakai di Indonesia, Ternyata Peralatan Masak Ini Beracun!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | IDea Online |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR