Nakita.id - Segala jenis kanker tentu menjadi momok menakutkan bagi setiap orang.
Salah satu kanker yang selalu 'menghantui' perempuan adalah kanker payudara.
Andien Aisyah, penyanyi kenamaan ini ternyata pernah mengidap penyakit mematikan tersebut saat masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
Baca Juga : Andien Berulang Tahun ke-33, Ekspresi Wajah Kawa di Foto Ini Malah Bikin Gemas!
Melalui vlognya, perempuan beranak satu ini menceritakan kisahnya saat ia didiagnosa dengan penyakit tersebut.
Saat berusia 16 tahun, secara tak sengaja Andien menemukan sebuah benjolan di payudaranya.
Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis bahwa benjolan tersebut adalah tumor.
Akhirnya, Andien memutuskan untuk mengangkat tumor tersebut dengan operasi.
Selesai operasi, Andien pun merasa penasaran mengapa dirinya mengidap penyakit yang menjadi penyebab tingginya angka kematian di Indonesia itu.
Padahal di keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker .
Menurut Andien, sepengetahuannya kanker payudara hanya akan menyerang perempuan yang sudah menikah, sudah punya anak, menyusui dan berusia 30 tahun ke atas.
Baca Juga : Tempa Kemandirian Si Kecil Sejak Dini Melalui Kegiatan Sehari-Hari
Ternyata, menurut dokter Andien, kanker payudara bisa menyerang perempuan karena gaya hidup juga.
Oleh karena itu, Andien disarankan untuk menghindari makanan cepat saji atau junk food.
Atas pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut, alumni Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini membuat tugas akhir berupa sosialisasi kesehatan payudara terhadap siswa SMA.
Bahkan, Andien menceritakan dalam penelitiannya, ia menemukan fakta ada seorang anak berusia 14 tahun sudah terkena kanker payudara.
Ternyata, penyebabnya adalah karena gaya hidup melingkupi polusi serta pola makan.
Andien juga mengajak masyarakat luas untuk lebih mawas diri terhadap kesehatan payudaranya, baik perempuan maupun laki-laki.
Baca Juga : Menyanyi Lagu Indonesia Pusaka di Lombok, Andien Membuat Warganet 'Merinding'
Selain itu, ada beberapa ciri perempuan yang lebih berisiko terkena kaner payudara, seperti yang Nakita.id lansir dari Yayasan Kanker Indonesia.
Baca Juga : Luncurkan Lagu Baru, Devano Putra Iis Dahlia Diterpa Isu Plagiat
1. Ibu yang tidak memberi ASI
Penelitian menyebutkan, menyusui justru dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Saat kita menyusui, tingkat hormon esterogen stabil sehingga dapat menekan risiko.
Berbeda dengan ibu yang sedang tidak menyusui.
2. Memiliki riwayat keluarga
Beberapa kasus kanker ini berkaitan dengan keturunan atau genetik.
Sehingga seseorang dengan riwayat kanker payudara di keluarganya memiliki risiko lebih besar.
3. Berusia lebih dari 50 tahun
Meskipun dapat terjadi pada perempuan berusia dini seperti Andien, kanker ini justru paling banyak ditemukan pada perempuan berusia lanjut.
Sebanyak 80 persen kasus kanker di Indonesia terjadi pada usia lebih dari 50 tahun.
Baca Juga : Andien Aisyah Unggah Foto Kawa dengan Eyang, Warganet Malah Fokus Puji Hal Ini
4. Sering terpapar radiasi
Paparan radiasi juga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Selain itu, terapi hormon tertentu dapat menyebabkan seorang perempuan lebih berisiko.
5. Minum-minuman beralkohol
Seorang perempuan yang sering mengonsumsi minuman beralkohol lebih berisiko terkena penyakit ini.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong
Seperti yang kita tahu bahwa minuman beralkohol sangat merugikan tubuh.
6. Konsumsi makanan tinggi lemak
Ini berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, terutaman jika sering mengonsumsi makanan berlemak.
Selain itu, seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas diketahui lebih mungkin terserang kanker ini dibandingkan dengan perempuan dengan berat ideal.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
7. Minim olahraga serta aktivitas fisik
Tubuh yang jarang 'digerakkan' tentu dapat memicu berbagai penyakit, termasuk kanker payudara.
Terlebih jika dibarengi dengan pola hidup yang tidak sehat.
Oleh karena itu, dokter menyarankan untuk melakukan screening setiap 2 tahun sekali untuk perempuan berusia di atas 50 tahun.
Sedangkan perempuan di bawahnya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan berkala.
Baca Juga : Selama 9 Tahun Andien Tidak Makan Nasi Sampai Kawa Ikut, Berikut Penjelasan Dokter
Source | : | tribunnews,Nakita.id |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR