Sementara kafein awalnya berspekulasi untuk memainkan peran, para peneliti tidak dapat menjelaskan mengapa hubungan ini bertahan bahkan ketika subjek studi mengonsumsi kopi tanpa kafein.
Menurut temuan dari studi 2015 yang menampilkan sel tikus, cafestol dan asam caffeic dapat mendorong efek perlindungan terhadap diabetes.
Kedua komponen, yang ditemukan dalam kopi dengan atau tanpa kafein, tampaknya meningkatkan sekresi insulin.
Minum kopi juga mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Orang dewasa yang lebih tua yang minum kopi kurang cenderung melihat kemajuan penurunan kognitif ringan mereka menjadi demensia.
Baca Juga : Ilmuwan Ungkap 5 Buah yang Dinyatakan Paling Ampuh Perangi Kanker
"Konsumsi moderat harian kopi berkafein tampaknya menjadi pilihan diet terbaik untuk perlindungan jangka panjang terhadap kehilangan memori Alzheimer," kata Dr Gary Arendash, yang turut menulis sebuah studi yang menghubungkan kadar kafein darah tinggi untuk menghindari atau menunda timbulnya Alzheimer.
Di luar pembahasan soal manfaat kesehatan, kandungan kafein dalam kopi memang terkenal bisa memperbaiki mood yang sedang buruk.
Selain itu bisa juga menjaga badan tetap bugar, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi.
Namun, diperlukan takaran yang tepat untuk mendapatkan efek yang maksimal. Karena terlalu banyak itu tidak baik. Kalau kurang tidak akan terasa efeknya.
Para ilmuwan menemukan, manfaat kopi untuk tubuh dengan takaran yang tepat dapat menghilangkan kelelahan dan menjaga pasukan tetap fokus.
Source | : | mail online,Reader Digest |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR