Nakita.id.- Moms, minum terlalu banyak kopi dapat memiliki efek kesehatan yang negatif seperti insomnia dan kecemasan.
Namun banyak penelitian menemukan hubungan yang kuat antara asupan moderat dan efek protektif untuk berbagai bagian tubuh.
Misalnya, tahun ini, peneliti menyarankan beberapa cangkir kopi dapat meningkatkan fungsi jantung.
Mengonsumsi lebih banyak kafein dapat membantu mengurangi risiko kematian bagi orang-orang dengan penyakit ginjal kronis.
Temuan-temuan baru yang dipublikasikan menjelaskan tautan ini setelah menganalisis data pada lebih dari 4.000 orang Amerika yang diamati lebih dari satu dekade.
Baca Juga : Ingin Kopi Tanpa Gula Tapi Tak Pahit, Ini Cara Mengakalinya, Moms
"Studi kami menunjukkan efek perlindungan konsumsi kafein di antara pasien dengan penyakit ginjal kronis," kata penulis utama Miguel Bigotte Vieira, mencatat bagaimana penurunan angka kematian hadir bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain.
"Hasil ini menunjukkan bahwa menyarankan pasien dengan penyakit ginjal untuk minum lebih banyak kafein dapat mengurangi kematian mereka."
Studi jangka panjang telah menemukan hubungan antara minum kopi dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
Sementara kafein awalnya berspekulasi untuk memainkan peran, para peneliti tidak dapat menjelaskan mengapa hubungan ini bertahan bahkan ketika subjek studi mengonsumsi kopi tanpa kafein.
Menurut temuan dari studi 2015 yang menampilkan sel tikus, cafestol dan asam caffeic dapat mendorong efek perlindungan terhadap diabetes.
Kedua komponen, yang ditemukan dalam kopi dengan atau tanpa kafein, tampaknya meningkatkan sekresi insulin.
Minum kopi juga mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Orang dewasa yang lebih tua yang minum kopi kurang cenderung melihat kemajuan penurunan kognitif ringan mereka menjadi demensia.
Baca Juga : Ilmuwan Ungkap 5 Buah yang Dinyatakan Paling Ampuh Perangi Kanker
"Konsumsi moderat harian kopi berkafein tampaknya menjadi pilihan diet terbaik untuk perlindungan jangka panjang terhadap kehilangan memori Alzheimer," kata Dr Gary Arendash, yang turut menulis sebuah studi yang menghubungkan kadar kafein darah tinggi untuk menghindari atau menunda timbulnya Alzheimer.
Di luar pembahasan soal manfaat kesehatan, kandungan kafein dalam kopi memang terkenal bisa memperbaiki mood yang sedang buruk.
Selain itu bisa juga menjaga badan tetap bugar, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi.
Namun, diperlukan takaran yang tepat untuk mendapatkan efek yang maksimal. Karena terlalu banyak itu tidak baik. Kalau kurang tidak akan terasa efeknya.
Para ilmuwan menemukan, manfaat kopi untuk tubuh dengan takaran yang tepat dapat menghilangkan kelelahan dan menjaga pasukan tetap fokus.
Ini bertujuan mereka terhindar dari bencana dan konsekuensi yang mungkin mengancam jiwa di lapangan.
Melansir laman Mail Online, Rabu (25/7/2018), personel nonmiliter juga memanfaatkan metode ini.
Bagi orang yang tidak cukup istirahat dapat mengonsumsi 200 miligram kafein atau setara dengan dua cangkir kopi biasa setelah bangun tidur. Lalu 200 miligram kafein lagi, empat jam kemudian.
Mereka yang bekerja malam diberitahu untuk mengonsumsi 200 miligram dari awal shift kerja. Sebagai catatan, kopi biasa mengandung sekitar 100 miligram kafein.
Baca Juga : Kenali, 8 Makanan Paling Enak dan Sehat yang Terkenal di Seluruh Dunia
Takaran kafein juga dilihat dari lamanya tidur. Bagi seseorang yang tidur selama lima jam dan bangun jam 6 pagi, ia bisa minum secangkir kopi pertama untuk mengawali pagi hari pada jam 7 pagi dan minum kopi kedua pada jam 9 pagi.
"Anda bisa datang bekerja, minum kafein dapat meningkatkan fokus kerja (40%) selama empat jam," jelas ilmuwan Jaques Reifman.
Untuk mendeteksi takaran kafein yang tepat, ada perangkat lunak yang digunakan. Kini, perangkat tersebut sedang dikembangkan.
Konsumsi kafein memang perlu untuk menjaga mood dan produktivitas kerja. Namun, Moms juga harus mempertimbangkan takaran dan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | mail online,Reader Digest |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR