Nakita.id - Mitos hubungan seks banyak beredar seiring dengan perkembangan teknologi.
Teknologi memudahkan orang mendapatkan informasi tentang seks, namun informasi yang didapatkan bisa jadi tidak akurat.
Informasi berlimpah mengenai seks misalnya, sangat mudah didapatkan lewat internet.
Baca Juga : Ingin Cepat Hamil? Hindari Berhubungan Intim Saat Suami Demam!
Namun informasi tersebut bercampur antara fakta dan mitos. Untuk meluruskannya, Meika Hollender, penulis Get on Top dan pemerhati kesehatan seksual membeberkan beberapa mitos tentang hubungan intim yang muncul di masyarakat.
Baca Juga : Akui Sempat Putus, Hilda Vitria Ungkap Alasan Dirinya Kembali ke Pelukan Billy Syahputra
Mitos #1 : Laki-laki punya hasrat seks lebih tinggi
Pernyataan bahwa seorang laki-laki mempunyai hasrat seksual yang lebih tinggi memang sering terdengar. Tapi, pernyataan ini disanggah oleh Meika.
Menurut teori ilmiah, hasrat seksual yang muncul dari laki-laki dan perempuan adalah sama.
Hanya saja perempuan lebih sering mendapatkan beberapa kali orgasme dalam satu kali hubungan intim.
Mitos #2 : Pelumas hanya untuk perempuan menopause
Pernyataan soal pelumas hanya untuk perempuan yang sudah menopause atau manula hanyalah isu semata, maka hal ini tidak dibenarkan oleh Meika.
Penggunaan pelumas bisa oleh siapa saja dan mampu membuat hubungan seksual semakin intens dan membuatnya semakin nikmat.
Perempuan selalu suka hubungan cinta yang lebih "lancar" untuk menambah kenikmatan dalam berhubungan intim.
Menurut survei, 80% dari perempuan milineal sudah menggunakan pelumas saat berhubungan seks.
Baca Juga : Bukan Hitam, ini Warna Bola Mata Zeezee Shahab yang Curi Perhatian!
Mitos #3 Ukuran sepatu tidak menunjukkan ukuran organ intim laki-laki
Ah, andai saja hal itu bisa diketahui semudah ini. Namun nyatanya tidak.
Menurut Erika Schwartz, penulis dari Intimacy Solution hal ini sama sekali tidak diketahui kebenarannya.
Faktanya, dari 104 laki-laki yang disurvei, tidak ditemukan relasi antara ukuran sepatu dan ukuran organ intim laki-laki.
Mitos #4 Pakai dua kondom lebih aman
Faktanya, dalam penggunaan kondom, semakin banyak bukan berarti semakin baik.
Dengan menggunakan dua kondom, kemungkinan untuk bocornya justru lebih besar.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), menggunakan kondom dengan benar dapat mencegah transmisi infeksi menular seksual (IMS) dan HIV, serta kehamilan yang tidak direncanakan.
Namun cara yang pasti benar, terutama untuk menghindari penyakit menular seksual, adalah tidak melakukan hubungan seks sembarangan alias setia dengan satu pasangan saja.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak
Mitos #5 Mainan seks hanya untuk pasangan "kinky"
Memakai mainan seks justru malah akan membuat hubungan intim dengan pasangan semakin "panas."
Mainan seks ini bisa dipakai oleh semua pasangan asalkan tahu cara penggunaannya yang aman dan tidak membahayakan pasangan.
Seorang dokter kandungan juga menjelaskan bahwa penggunaan mainan seks akan membuat aktivitas seksual menjadi lebih hidup.
Mitos #6 Laki-laki tidak dapat orgasme berkali-kali
Memang benar, pria membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai merasakan kenyamanan kembali setelah ejakulasi.
Namun faktanya, pria dapat merasakan beberapa puncak kenyamanan saat berhubungan seksual.
Beberapa pakar seks percaya, bahwa pria dapat mengontrol ejakulasinya, sehingga dapat menahannya untuk merasakan beberapa kali puncak kenikmatan.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
Mitos #7Berhubungan seks saat haid tidak akan hamil
Faktanya, meski kemungkinannya rendah, namun seseorang bisa saja hamil pada periode apapun dalam siklus menstruasinya.
"Sperma dapat hidup di dalam tubuh hingga satu minggu. Jika berhubungan seks saat haid dan memiliki siklus menstruasi yang singkat, maka sperma tetap dapat membuahi sel teluryang sudah matang," ujar Sherman Silber, direktur Infertility Center di St Louis. (*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Cosmopolitan,nakita |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR