Dia mengatakan bahwa dia bisa membaca, tetapi pendidikannya yang terbatas membuatnya kesulitan menulis.
Zhao tetap tinggal di desanya sebagai orang asing, tidak berbicara kepada siapa pun selain orangtuanya.
Zhao mengatakan ibunya, Li (67) telah berusaha menemukan pengobatan untuknya sejak dia semakin tua dan khawatir tentang apa yang akan terjadi pada Zhao jika Li dan suaminya meninggal.
Baca Juga : Bekerja Sebagai 'Pemberi Pelukan', Perempuan Ini Raup Rp 623 Juta Setahun!
Mereka menghemat 50.000 yuan (Rp108,2 juta ) dari daur ulang limbah dan mulai mengiklankan sumbangan kepada orang-orang.
Seorang perempuan dari Italia yang membaca tentang kasus itu menghubungi rumah sakit Wuhan No 3 untuk menanyakan apakah dia dapat membantu dan menyumbangkan 29.000 USD (Rp429,6 juta) untuk membantu pengobatan Zhao.
Akhirnya, Zhao mampu disembuhkan dengan melakukan operasi.
"Beberapa bagian wajahnya rusak. Dia hanya memiliki sedikit kulit yang bagus di dahinya. Itu bukan tugas yang mudah, tetapi kami akhirnya menyusun rencana untuk memberinya wajah baru ," kata Xie Weiguo, kepala departemen luka bakar rumah sakit.
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memberinya hidung dengan silikon, dan pada bagian lainnya ditangani dengan baik oleh Xie.
Zhao menjalani tujuh operasi selama 17 bulan, salah satunya adalah memperbesar mulutnya yang memungkinkan dia untuk mengunyah dengan benar dan berbicara.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR