Hal ini berawal dari ungkapan seorang siswi berinisial 'S' dari SMA 23 Jakarta, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, yang saat itu menjadi penari Ratoeh Jaroe.
S mengaku sampai saat ini pihak sekolah beum memberikan honor penari yang diperoleh dari INASGOC.
Melansir Tribun Jatim via Warta Kota, S dan 82 temannya meminta kepastian mengenai honor tersebut.
Baca Juga : Pembukaan Asian Games 2018 Tampilkan Tari Ratoeh Duek, Ini Bedanya dengan Tari Saman!
Namun pihak sekolah justru menawarkan 'jalan-jalan' sebagai bentuk kenang-kenangan.
"Sama sekali belum terima (honor) itu dari sekolah. Enggak hanya saya, namun ada 82 teman saya lainnya di sekolah ini yang jadi penari saat pembukaan Asian Games juga belum dibayar," ujar S.
"Ketika kami semua itu meminta kejelasan mengenai honor yang mereka terima dari sana (INASGOC) berkali-kali, pihak sekolah malah menawarkan jalan-jalan, cuman untuk kenang-kenangan," sambungnya, pada Rabu (19/9/2018).
S mengatakan bahwa ia dan teman-temannya tidak mau menerima tawaran pihak sekolah, mereka ingin mendapatkan haknya dalam bentuk tunai.
"Kami maunya uang tunai. Enggak mau jalan-jalan. Malahan katanya dana honor untuk membuat jaket.
Enggak mau. Maunya tunai. Itu hak kami. Selama belasan hari, latihan menari dan itu dibayar per harinya," lanjutnya.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Tribun Jatim,tribun jakarta |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR