"Kalau kata negatif, efeknya lebih negatif, konsep dirinya jadi berkurang, ia seringkali jadi minder dia tidak bisa mengubah prilaku menjadi lebih baik lagi, sehingga ia bisa putus asa," jelas Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog anak & keluarga Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depo, kala diwawancara Nakita.id.
Sebaliknya, efek negatif labelling dengan kata positif itu adalah membatasi anak.
"Efek dari labelling positif ini dapat membatasi minat. Misalnya, saat seorang anak di cap penari yang handal, bisa saja dia termotivasi untuk memperbaiki tarinya dan sebagainya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong
Tetapi hal tersebut bisa membuat dirinya tidak terlalu berminat untuk mecoba hal-hal lainnya, 'Saya kan Jagonya nari, ngapain main basket', dan lain sebagainya," tambahnya.
Seakan sadar betul dengan efek negatif labelling pada anak ini, aktor tampan sekaligus seorang ayah, Teuku Zacky, ditemui dalam acara Media Visit Film Sakral (18/09) di Kompas Gramedia, menyampaikan bahwa, setiap orangtua wajib berhati hati memberikan label pada anak.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR