Nakita.id - Sederet publik figur di Indonesia meninggal dunia karena suatu penyakit yang mematikan, sebut saja Didi Petet, Ade Juwita dan dokter tampan Ryan Thamrin.
Mereka mengembuskan napas terakhirnya karena penyakit kronis yang mematikan yakni asam lambung.
Asam lambung dalam istilah medis disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada.
Asam lambung sendiri merupakan senyawa asam pada tubuh manusia, yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme atau bakteri yang ada pada makanan.
Kendati bermanfaat, cairan asam lambung ini akan menjadi masalah ketika mengalir menuju esofagus.
Esofagus adalah kerongkongan yang menjadi bagian saluran perncernaan yang menghubungkan mulut dan lambung.
Baca Juga : Arief Rivan Meninggal Karena Serangan Jantung, Kebiasaan Ini Bisa Jadi Pemicunya!
Terlebih jika bagian LES (Lower Esophageal Sphincter) yang berfungsi untuk mencegah makanan naik kembali dari lambung mengalami kerusakan dan fungsinya melemah.
Salah satu gejala yang paling sering pada penyakit GERD adalah rasa panas di perut hingga ke bagian dada.
Biasanya, gejala tersebut muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu dan akan diikuti dengan penderita yang muntah-muntah.
Gejala lain yang muncul yaitu batuk kering, sakit tenggorokan, perut terasa kembung, bersendawa terus menerus, cegukan, kesulitan menelan dan adanya benjolan di tenggorokan.
Berkaca dari pengalaman tersebut, penting untuk Moms memerhatikan asupan makanan sehari-hari untuk menghindari rasa tak nyaman karena sakit.
Baca Juga : Memiliki Penduduk Berumur Panjang, Seperti Ini Pola Makan Sehat ala Orangtua Jepang!
Apalagi jika Moms memiliki riwayat asam lambung sebelumnya, makanan yang dikonsumsi tentu harus dicermati dengan seksama..
Seperti deretan makanan berikut ini, yang sebaiknya dihindari agar tak memicu asam lambung yang parah.
Makanan yang digoreng dan berlemak dapat menyebabkan LES menjadi rileks.
Hal ini memungkinkan lebih banyak asam lambung naik ke esofagus.
Contoh makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi antara lain seperti kentang goreng, onion ring, mentega, susu murni, keju biasa, krim asam lemak, daging yang digoreng, es krim, keripik kentang, saus krim, saus salad krim, dan makanan berminyak.
Untuk itu, makanan diatas sebaiknya dikurangi porsinya atau dihindari sama sekali.
Buah dan sayuran memang sangat penting untuk kesehatan.
Namun, ada jenis buah tertentu yang justeru dapat memperburuk gejala GERD terutama buah-buahan dengan cita rasa yang asam.
Baca Juga : Cantik dan Multitalenta, dr Reisa Ungkap Cara Membagi Waktu Berkarier dan Mengurus Buah Hati
Jika Moms pernah mengalami asam lambung, sebaiknya hindari buah bercita rasa asam seperti jeruk, jeruk Bali, lemon, jeruk nipis, nanas, tomat, saus tomat atau makanan yang mengandung bahan tersebut seperti pizza atau saus salsa.
Cokelat menjadi favorit banyak orang, karena rasanya yang manis dan ampuh memperbaiki suasana hati.
Namun, makanan yang kerap dijuluki makanan para dewa ini mengandung bahan yang disebut methylxanthine.
Zat ini terbukti dapat mengendurkan otot polos pada LES dan meningkatkan refluks.
Makanan pedas dan berbau tajam seperti bawang merah dan bawang putih dapat memicu gejala sakit maag pada kebanyakan orang.
Meskipun tak secara langsung menyebabkan penyakit maag kronis, namun asupan makanan jenis ini tetap harus dijaga kadarnya sehari-hari.
Menjadi menu favorit pembuka hari, orang yang pernah mengalami sakit asam lambung tak disarankan untuk mengonsumsi kopi.
Baca Juga : Bukan Kopi, Ini Minuman Terbaik yang Bisa Dikonsumsi di Pagi Hari
Orang-orang yang memiliki penyakit asam lambung akan merasakan gejalanya kambuh setelah meminum kopi.
Hal ini dikarenakan kafein adalah pemicu terjadinya refluks asam.
Segala produk mint atau makanan yang memiliki rasa mint, misalnya permen karet atau permen pengharum napas juga dapat memicu gejala refluks asam.
Dengan demikian, apabila Moms sedang merasakan gejala atau pernah mengalami asam lambung tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter.
Mengetahui pola makan yang sehat tentu penting, juga mencegah agar asam lambung tak bertambah parah.
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR