Setelah beberapa saat, predator akan meminta anak mengakses media porno sebagai balasan atas pemberian mereka selama ini.
Dalam meminta, mereka tidak akan menggunakan cara kasar atau memaksa. Mereka lebih percaya keampuhan bujuk rayu.
9. Pendengar yang baik
Seorang predator juga kerap menampilkan dirinya sebagai pendengar yang simpatik ketika orangtua dan teman mengecewakan anak.
Predator sering menarget anak yang merasa terisolasi dari teman dan keluarganya.
10. Berbagi rahasia penting
Seorang predator sering memerlakukan korban sebagai orang yang istimewa dalam "hubungan" mereka.
Mereka akan berpura-pura berbagi rahasia penting kepada anak, membuat anak merasa dipercaya dan diistimewakan.
Ujungnya, anak juga diminta berbagi sesuatu yang penting dengan Si Predator.
11. Ciri fisiknya mudah dikenali
Dalam dunia kesehatan, ada sebutan yang dikenal sebagai Anomali Fisik Minor atau Minor Physical Anomalies (MPA).
Pedofilia pun punya ciri-ciri fisik yang sudah dikaji selama 20 tahun oleh University of Windsor, Kanada, yang akhirnya menerbitkan jurnal berjudul Minor Physical Anomalies as a Window into the Prenatal Origins of Pedophilia.
Salah satu ciri fisik predator anak yakni kidal alias banyak menggunakan tangan kirinya.
12. Lihat bentuk telinganya
MPA atau ciri-ciri fisik lainnya yang bisa dikenali yakni, pedofilia memiliki kelainan bentuk telinga, lidah berkerut, langit-langit mulut tinggi, bagian bawah daun telinga yang terpisah dari samping rahang, jari tangan kelimanya melengkung, jari kaki ketiganya lebih panjang daripada jari kedua, dan ada jarak yang lebar antara ibu jari kaki dan jari kedua.
Baca Juga : Artis Irvan Farhad dan Hamidah Berparas Menawan, Potret Anaknya yang Baru Lahir Jadi Sorotan
Cara melindungi anak dari pedofilia
Moms, pada pembahasan di atas telah dijabarkan mengenai ciri-ciri umum predator seks anak atau pedofilia.
Moms perlu mengawasi anak dan memastikan anak bergaul dengan lingkungan yang aman.
Selain itu, ternyata ada hal lain yang perlu Moms lakukan untuk mencegah anak jadi sasaran predator seks.
Dikutip dari Tabloid Nakita, Psikiater Anak dan Remaja dari Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Herdjan, Jakarta, Suzy Yusna Dewi menuturkan sebaiknya orangtua mengajari anak mengenai pendidikan seks dan hal yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan predator.
"Ajari anak bahwa bagian organ intimnya tidak boleh disentuh oleh siapapun, kecuali ibunya misalnya. Kemudian ajari anak untuk berlari, berteriak, atau memimta tolong ketika merasa dirinya tidak aman," ujar Suzy.
Peran orangtua juga tak hanya mengajari anak, melainkan memberi dukungan secara emosional dan memberikan kasih sayang. Karena umumnya para korban kekerasan seksual sering kali adalah anak yang ternyata kurang perhatian dan kasih sayang orangtua.
Dengan ikatan yang kuat dengan orangtua, anak akan terbuka menceritakan apapun yang dialaminya. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya juga mengenali pedofil di sekitar anak. Waspadai di lingkungan tempat tinggal hingga sekolah anak.
"Sejumlah kasus kekerasan seksual terjadi di sekolah. Sekolah dipikir tempat yang paling aman untuk anak-anak, ternyata tidak," kata dokter Spesialis Kesehatan Jiwa ini.
Kekerasan seksual bisa menyebabkan anak mengalami trauma psikologis jangka panjang. Bahayanya, anak juga akan berpotensi menjadi pelaku kekerasan seksual pada saat dewasa.
Untuk itu, anak yamg menjadi korban kekerasan seksual harus segera diterapi. Orangtua harus lebih peka mengenali ciri-ciri anak yang mengalami kekerasan seksual.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | BBC,Tabloid Nakita,independent,lifestyle.kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR